Penelitian Situs Duduhan, Tim Peneliti Minta Dukungan Pemkot Semarang

Situs Duduhan Temuan Penting

Batu Umpak Dan Arca Nandi. (photo: sutrisnasmg.blogspot)
Batu Umpak Dan Arca Nandi. (photo: sutrisnasmg.blogspot)

Sementaraitu, sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ufi Saraswati mengatakan, temuan bangunan candi di Desa Dudukan Mijen tersebut dapat memperkuat silsilah atau memberi suatu penjelas bahwa daerah pesisir utara Jawa terdapat penguasa lokal di zamanya. Hal ini dibuktikan dengan ditemukanya juga peninggalan-peninggalan di daerah pesisir seperti di Batang dan Kendal. “Ini juga menunjukan indikasi baik dari bentuk artefak maupun usia, jauh lebih tua dari Candi Borobudur, Prambanan maupun dataran Kedu yang notabenya berdiri sekitar abad 9-10 Masehi,” jelas Ufi.

Dengan adanya penemuan ini, menurut Ufi, dapat memunculkan teori baru tentang asal muasal masuknya Hindu di Jawa, terutama di bagian Utara. Menurutnya, keberadaan situs Duduhan bisa menjadi bukti baru bagi para ahli yang selama ini jarang menjelaskan masuknya Hindu-Budha di Jateng.“Selama ini Sriwijayalah yang dikenal memberikan pengaruh Budha,” katanya.

Ia menambahkan, bentuk utuh dari candi yang ditemukan di Mijen bisa menjadi babak baru dalam sejarah Kota Semarang. Sebelumnya, kebanyakan sejarawan berkonsentrasi pada candi di daerah Kedu, seperti Borobudur, Prambanan dan lain-lain. “Namun dengan temuan candi di Mijen ini, akan menjadi pembahasan baru di Jawa bagian utara,”ujarnya kepada Idola FM, Kamis 8 Oktober lalu.

Menurut Ufi, terkait bahan baku candi yang berupa bata, itu bukan merupakan ukuran usia candi, melainkan hanya kemudahan untuk menemukan bahan baku. Tetapi, untuk bentuk bangunannya yang lebih sederhana dibanding candi lain di daerah selatan, kemungkinan ini yang dinamakan proses pembelajaran. “Dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih rumit,” tandasnya. (Arif Nugroho / Daniar Dian / Heri CS)