Bupati Kudus Musthofa Dukung Industri Rokok

Ilustrasi.

Kudus, Idola 92.6 FM – Untuk memberikan jaminan rasa aman terhadap para buruh rokok maupun keberlangsungan industri rokok di Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Bupati Kudus Musthofa Rabu (24/8) kemarin melakukan kunjungan ke pabrik rokok Djarum di Brak Karangbener Kecamatan Bae, Kudus. Dalam kunjungan tersebut bupati memberikan suport bagi para buruh rokok untuk tidak panik atas wacana kenaikan harga rokok hingga mencapai 50 ribu rupiah.

Dihadapan 4.700 pekerja, Kang Mus—panggilan akrab Bupati Kudus, menyatakan, hal itu hanyalah isu belaka. Sebab untuk menaikan tarif cukai rokok membutuhkan proses yang panjang. Dia meminta mereka tidak terpengaruh dengan isu kenaikan tarif cukai yang santer diberitakan beberapa pekan terakhir. Sebagai petinggi Kota Keretek, dia merasa perlu memberikan perlindungan terhadap warga, termasuk yang bekerja di sektor rokok. “Pekerja tidak perlu merisaukan isu tersebut,” kata Kang Mus.

Dia mengaku, sudah mendapat informasi langsung dari Dirjen Bea Cukai bahwa tidak ada rencana kenaikan tarif cukai hingga 2017. ”Yang jelas, proses untuk menaikkan tarif cukai tidak semudah membalik telapak tangan,” katanya.

Saat itu, Kang Mus berbicara langsung kepada para buruh yang sedang menggiling rokok bahwa isu tersebut tidak benar. Mereka diharapkan dapat kembali menjalankan aktivitas seperti semula. Mengenai komitmen mendukung industri hasil tembakau (IHT), dia menegaskan komitmen tersebut tetap akan dijalankan. Satu hal yang pasti, pihaknya akan tetap hadir saat publik mempunyai persoalan, khususnya menyangkut hajat hidup orang banyak. ”Kepentingan rakyat banyak akan tetap didukung dan diperjuangkan,” ujarnya.

Djarum Kudus Apresiasi Dukungan Kang Mus

Sementara itu, Senior Manager Corporate Affair PT Djarum Purwono Nugroho, mengapresiasi kedatangan bupati kudus musthofa yang memberikan jaminan rasa aman akan keberlangsungan industri rokok dan juga para pekerja. Diketahui di Kudus hampir 60 persen warganya bekerja di bidang industri hasil tembakau.

Dia mengungkapkan, perusahaan banyak mendapat pertanyaan seputar isu kenaikan harga rokok ke depan. Pada umumnya, mereka hanya menanyakan apakah kabar tersebut benar atau tidak. Adapun terkait dampak seandainya kebijakan tersebut diterapkan, belum ditanyakan. Pihaknya sudah berusaha memberikan, penjelasan kepada pekerja terkait hal-hal yang berkaitan dengan IHT. ”Yang jelas, pekerja diminta untuk beraktivitas seperti biasanya,” tandasnya. (Tini Sutarwi/SM)