Setahun Deklarasi SDGs, Sudah Sejauh Mana Indonesia Mengimplementasikannya?

Semarang, Idola 92.6 FM – Pada bulan September 2016 ini, genap setahun seluruh masyarakat dunia melalui PBB mendeklarasikan Agenda Pembangunan Global periode 2015-2030, Transforming Our World: the 030 Agenda for Sustainable Development Goals atau SDGs. Bagi negara-negara, setelah deklarasi adalah waktu untuk melakukan persiapan pelaksanaan. Bagi lembaga multilateral, sudah saatnya untuk menyesuaikan dan menyelaraskan agenda kerja sama internasional mereka dengan SDGs.

Dalam ulang tahun ke-50 Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) yang dirayakan pada Maret 2016, UNDP mengundang beberapa negara termasuk Indonesia yang dinilai siapp menjadi fast starter SDGs. Posisi sebagai fast starter karena Indonesia memiliki pengalaman mainstreaming MDGs ke dalam rencana pembangunan nasional. Indonesia juga unik karena memiliki pengalaman melaksanakan MDGs sampai di daerah/ subnasional.

Namun, merujuk pada harian Kompas kemarin, menurut Wakil Indonesia dalam Open Working Group on SDGs, Endah Murniningtyas, Indonesia juga masih perlu bekerja keras dalam mewujudkan target SDGs. Di antaranya masih banyak target SDGs yang perlu diterjemahkan ke indikator yang relevan untuk konteks Indonesia, dan penajaman mekanisme kerja sama dan pembagian peran antarpelaku agar tidak terjadi tumpang tindih sehingga sumber daya digunakan efisien dan pencapaian SDGs menjangkau setiap individu warga negara.

Lantas, terkait kesiapan Indonesia mewujudkan SDGs upaya apa yang mesti dilakukan pemerintah untuk terus mengimplementasikan SDGs? Apa saja PR yang segera diselesaikan pemerintah? Hambatan dan tantangan apa saja sebenarnya yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan SDGs?

Guna memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah Radio Idola 92.6 FM berbincang dengan: Endah Murniningtyas, pemerhati SDGs, Mantan Deputi Bidang kemaritiman dan SDA Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wakil Indonesia dalam open working grup on SDGs dan Dr Sonny Harry B. Harmadi, Kepala lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI. (Heri CS)

Berikut perbincangaannya: