19 Orang Meninggal Akibat Siklon Tropis Cempaka

Semarang, Idola 92.6 FM – Hingga hari ini, sedikitnya 19 orang meninggal dunia akibat berbagai bencana yang dipicu siklon tropis Cempaka. Daerah di DI Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan dan Ponorogo adalah daerah yang paling terdampak karena berjarak paling dekat dengan siklon tropis Cempaka.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, banjir masih merendam di beberapa tempat seperti di Pacitan, Magetan, Wonogiri, Klaten dan lainnya. Dampak bencana banjir dan longsor menyebabkan 19 orang meninggal dunia yaitu 11 orang di Pacitan, 3 orang di Kota Yogyakarta, 1 orang di Bantul, 1 orang di Gunung Kidul, 2 orang di Wonogiri dan 1 orang di Wonosobo.

“Dari 19 orang meninggal dunia tersebut 4 orang adalah korban banjir dan 15 orang korban longsor,” kata Sutopo dalam siaran persnya kepada Radio Idola, Rabu (29/11/2017).

Menurut Sutopo, cuaca ektrem telah menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 28 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali. Data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Magetan, Serang, Cilacap, Sragen, Boyolali, Trenggalek, Sukabumi, Purworejo, Magelang, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

“Pada Selasa (28/11/2017) lalu, siklon tropis Cempaka hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

Dia menuturkan, ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir. Akvitas masyarakat lumpuh total di Wonogiri, sebagian daerah di Yogyakarta dan Pacitan. Jalan lintas selatan yang menghubungkan Wonogiri hingga Ponorogo juga lumpuh karena tertutup longsor.

“Kerugian dan kerusakan ekonomi diperkirakan trilyunan rupiah. Pendataan dampak bencana masih dilakukan BPBD,” katanya.

Sementara itu, beberapa daerah di Jawa Tengah yang terdampak badai siklon tropis Cempaka, antara lain wilayah Solo Raya dan terparah di wilayah Kabupaten Wonogiri. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, di Kabupaten Wonogiri, setidaknya ada 18 kecamatan yang terendam banjir. Ketinggian air bervariasi.

Menurutnya, personel dari BPBD kabupaten dan provinsi langsung bertindak cepat ketika bencana banjir melanda. “Warga yang rumahnya terdampak, langsung dievakuasi ke daerah aman. Setidaknya, ada kurang lebih 500-an warga yang terpaksa diungsikan karena rumahnya terendam banjir,” ujarnya.

Sarwa menjelaskan, untuk penanganan kepada para korban, BPBD provinsi dan kabupaten sudah mendirikan delapan dapur umum. “Logistik berupa beras dan bahan makanan serta selimut, juga sudah dikirimkan ke warga Wonogiri, Surakarta dan juga Sukoharjo yang wilayahnya ikut terendam banjir,” tandasnya. (her/bud)