Alan: Pembinaan Atlet Bulutangkis Tanah Air Butuh Peran Swasta

Semarang, 92.6 FM-Bulutangkis menjadi salah satu olahraga andalan Indonesia, yang masih bisa diharapkan berjuang di kancah internasional. Namun, lambat laun prestasi Indonesia di cabang bulutangkis mulai meredup.

Negara-negara yang semula tidak pernah berkiprah di ajang turnamen bulutangkis, satu demi satu bermunculan dan membuat prestasi Indonesia terus meredup.

Legenda bulutangkis Indonesia sekaligus peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 Alan Budikusuma mengatakan, Spanyol, Afrika Selatan dan Kolombia olahraga bulutangkisnya mulai berkembang. Negara-negara itu belajar mengenal bulutangkis, dan melakukan studi banding serta latihan di Indonesia.

Namun, jelas Alan, perkembangan bulutangkis Indonesia justru tidak berkembang dan semakin jauh tertinggal. Alasannya, kendala dana untuk pengembangan bakat dan pembinaan dari pemerintah kurang. Sehingga, ia mendorong peran swasta dan pengusaha untuk bisa ikut melakukan pembinaan kepada calon atlet bulutangkis Tanah Air.

“Dunia bulutangkis di Indonesia butuh sentuhan pihak swasta atau pengusaha, tidak lagi berharap banyak kepada pemerintah untuk pembinaan di Tanah Air. Saat ini, pemerintah sangat kurang untuk pendanaan pembinaan atlet bulutangkis, sehingga peran swasta atau pengusaha bisa bersama-sama untuk membantu pembinaan sangat diharapkan,” kata Alan di sela pembukaan Daihatsu Astec Open 2017, di Astra Daihatsu Majapahit, Selasa (15/8).

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra menambahkan, Daihatsu ASTEC Open 2017 tahun ini digelar di GOR Universitas Semarang (USM), 16-20 Agustus 2017. Kota Semarang merupakan turnamen keenam, dan diikuti 600 peserta. Pada tahun ini juga akan diterapkan pola rangking kepada para juara, untuk menjadi pintu masuk seleksi nasional. (Bud)