Bank Jateng Selalu Dukung Tumbuh Kembang UMKM

Bank Jateng UMKM Center.

Semarang, Idola 92.6 FM – Bank Jateng selalu mendukung tumbuh geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah. Hal ini salah satunya dibuktikkan dengan mensupport peningkatan kapasitas dan terbangunnya relasi antarUMKM.

Salah satu kegiatan yang selalu didukung Bank Jateng yakni Idola Business Gathering (IBG) yang diselenggarakan setiap satu bulan sekali. IBG yang memiliki slogan “Ajang Silaturahmi dan Promosi” didedikasikan oleh Bank Jateng bagi pelaku UMKM di Jawa Tengah. Bekerjasama dengan Radio Idola 92.6 FM, IBG edisi bulan Oktober 2017 digelar pada Jumat (20/10/2017) dengan mengusung tema “Siasat: Di Tengah Iklim Usaha yang Melambat” di Hotel Ibis Jl Gajah Mada Semarang.

Dalam kesempatan itu, hadir puluhan pengusaha UMKM dari berbagai sektor mulai layanan produk dan jasa. Di antaranya jasa travel, peralatan kesehatan, makanan, minuman, batik, kopi, hingga usaha robotika. Selain itu, juga hadir mitra binaan perinkop UMKM Kudus, Young Entrepreneur, Sinau Bareng, hingga mahasiswa.

Handoko, Bank Jateng.

Handoko perwakilan Bank Jateng yang hadir dalam IBG menyampaikan, dalam rangka mendukung pengembangan UMKM, Bank Jateng mempunyai produk dan jasa layanan yang bisa diakses pelaku UMKM di Jateng. Di sisi lain, sebagai bentuk keberpihakan Bank Jateng untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Jateng, para pelaku hanya dikenai bunga rendah. Beberapa skema kredit yang diberikan pada pelaku UMKM yakni KUP Mikro, Kredit Mikro Dini (Kredit Mini), Mitra-02, Mitra-25, Kredit Mitra, Kredit KUP. “Itu semua disesuaikan dengan debitor,” ujarnya.

Dia mengilustrasikan, dengan klasifikasi pelaku mikro bisa dengan KUP Mikro seperti di Kabupaten Kudus. Untuk segmen ritel ada KUR yang merupakan program pemerintah. Untuk Segmen menengah ke atas terdapat Kredit Usaha Produktif (KUP). Bank Jateng berharap, dengan skema itu bisa diakses oleh pelaku UMKM di semua sektor produksi.

“Monggo sektor-sektor yang diakses industri pengolahan, perdagangan, jasa dan sebagainya bisa hubungi kantor cabang kami yang sudah ada di semua wilayah di Jawa Tengah. Masyarakat bisa Konsultasi terlebih dahulu. Kira-kira usaha saya begini, cocoknya dengan skema kredit apa? Tentunya kami dari Bank Jateng bisa menyesuaikan,” ujar Handoko.

Menurut Handoko, selain layanan akses permodalan, Bank Jateng juga memiliki program trainer of trainers (ToT) untuk UMKM dan Micro Business Simulations (MBS). Dalam program itu, peserta mendapat bimbingan, pelatihan, dan pengetahuan seperti manajemen, keuangan, pemasaran bisnis keuangan, dan sebagainya. “Silakan, teman-teman bisa hubungi cabang-cabang kami. Ingsyaallah kami bisa membantu,” tuturnya.

Dorong Sektor Produktif Berbasis UMKM

Mira, salah seorang pelaku UMKM produk Power G dalam event Idola Business Gathering beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menjelaskan, saat ini, kebijakan dan strategi pembiayaan kredit yang diambil manajemen diarahkan pada pembiayaan sektor produktif yang berbasis usaha kecil dan menengah (UKM). Adapun konsentrasi pembiayaan 40% kredit konsumtif dan 60% kredit produktif.

“Kebijakan itu akan sangat menunjang peningkatan peran Bank Jateng sebagai agent of development di daerah untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah, khususnya di bidang ekspor,” ujarnya.

Menurut dia, sebagai bank devisa, Bank Jateng telah ikut berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian di Jateng, melalui kemudahan fasilitas dan pembiayaan penunjang ekspor dan impor. Pada 2017 ini, kredit korporasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Bank Jateng telah menggarap serius industri tekstil, pariwisata dan mebel.

Bahkan, Cabang Tegal sudah menunjang kegiatan ekspor untuk industri sapu yang diekspor ke Jepang dan Taiwan. Untuk wilayah Surakarta, pembiayaan terbesar di sektor industri tekstil dan penunjang, Cabang Jepara paling besar sektor pembiayaan ekspor yaitu furniture.

Unit Syariah Bank Jateng Raih Sharia Award

Bank Jateng Syariah.

Bank Jateng memperoleh penghargaan dari majalah ekonomi Infobank Sharia Award atas prestasi Unit Usaha Syariah (UUS) dalam mengelola keuangan syariah kategori aset Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Penghargaan diserahkan pada acara ”Sharia Award 2017” di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, baru-baru ini.

Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, ini prestasi sekaligus tantangan bagi Bank Jateng dan secara umum bagi dunia perbankan syariah. Di Bank Jateng Unit Usaha Syariah memperlihatkan pertumbuhan dan tampaknya akan menjadi tren ke depan. Menurut Supriyatno, tantangan dunia perbankan harus bisa memberi edukasi yang lebih transparan mengenai syariah. Selama ini banyak orang mengenal syariah tetapi belum mengerti sesungguhnya konsep perbankan syariah. Bank Jateng juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat mengenai perbankan syariah.

Supriyatno mengungkapkan, Unit Usaha Syariah Bank Jateng yang didirikan pada 21 Mei 2008 selalu optimistis menatap kesuksesan. Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat menjadi nafas semangat. Pertumbuhan kinerja keuangan dan semakin luasnya segmen pasar, telah menjadi daya dorong untuk maju bagi konsep syariah.

Menurut dia, keberadaan Kantor Cabang Syariah di Surakarta, Semarang, Purwokerto, dan Pekalongan menjadi titik sentral layanan kepada masyarakat Jateng. Kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jateng Syariah semakin meningkat tecermin dari penghimpunan dana masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito yang mencatatkan pertumbuhan. Dana yang berhasil dihimpun pada semester 1 tahun 2017 sebesar Rp2 triliun atau tumbuh sebesar 119 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Ini tentu prestasi tersendiri bagi Bank Jateng,” tandasnya. (her)