BPBD Jateng Ingatkan Pendaki Gunung Tidak Meninggalkan Jejak Api Unggun Guna Cegah Kebakaran Hutan

Semarang, 92.6 FM-Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana mengatakan, ketika masuk musim kemarau yang diantisipasi selain bencana kekeringan adalah kebakaran hutan dan gunung. Sebab, saat 2015 kemarin saja sejumlah hutan dan gunung di provinsi ini mengalami kebakaran. Salah satu kasusnya adalah kebakaran hutan di lereng Gunung Slamet.

Namun, pada 2016 Jawa Tengah aman dari kebakaran hutan dan gunung, karena musim kemaraunya lebih pendek dan cenderung kemarau basah.

Menurut Sarwa, jika musim kemarau tahun ini kembali terjadi kebakaran hutan dan gunung akan semakin merepotkan. Karena, stok air di sungai-sungai atau waduk tentu debitnya sudah mulai berkurang.

Oleh karena itu, ia meminta para pendaki gunung untuk tidak meninggalkan jejak api unggun yang masih ada bara atau membuang puntung rokok sembarangan. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan para pengawas hutan dan gunung terus waspada untuk mengantisipasi munculnya spot-spot atau titik api.

“Mudah-mudahan tidak terjadi kebakaran hutan. Selama ini kalau musim kemarau yang dikhawatirkan adalah kebakaran hutan dan gunung. Karena itu sulit dipadamkan, dan teknik pemadamannya hanya dengan cara manual,” kata Sarwa.

Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, antisipasi bahaya kebakaran juga bisa diminimalisir dengan peran serta masyarakat sekitar hutan. Misalnya dengan tidak membakar sampah dan meninggalkan tanpa diawasi. Sebab, dikhawatirkan dari proses pembakaran sampah itu ada bara api yang terbawa angin kemudian menimpa ranting atau daun-daun kering di dalam hutan akan menyebabkan kebakaran. (Bud)