Bulog: Permintaan Daging Kerbau Dari Apmiso Masih di Bawah 1 Ton Per Bulan

Semarang, 92.6 FM-Daging kerbau yang diimpor dari India, menjadi pilihan alternatif ketika harga daging sapi masih mahal. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan dalam mengonsumsi daging.

Guna mengedukasi masyarakat mulai gemar mengonsumsi daging kerbau, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah menggandeng Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jateng untuk menggunakan daging kerbau sebagai bahan baku utamanya. Sehingga, daging kerbau impor dari India itu bisa didistribusikan ke pedagang mi dan bakso di wilayah Jawa Tengah.

Kepala Perum Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mengatakan dengan harga daging sapi sekarang yang mencapai Rp100 ribu per kilogramnya, maka daging kerbau bisa menjadi pilihan alternatif. Sehingga, pedagang mi dan bakso tidak perlu mengurangi bahan baku atau menaikkan harga jual per porsi baksonya.

Sampai dengan saat ini, jelas Djoni, stok daging kerbau di Bulog masih sekira 3,6 ton dan akan ditambah ketika permintaan mulai meningkat. Namun, sampai dengan saat ini permintaan daging kerbau dari para pedagang mi dan bakso belum terlalu banyak.

“Kita memang ada kerja sam dengan Apmiso untuk mengenalkan daging kerbau kepada masyarakat. Namun, permintaan dari mereka masih di bawah satu ton per bulan. Ya, kurang lebih 5-8 kuintal per bulannya. Kita tetap terus lakukan sosialisasi, agar masyarakat mulai beralih ke daging kerbau tidak hanya menggantungkan konsumsi daging sapi,” kata Djoni, Rabu (27/9).

Sementara, Ketua Apmiso Jateng Lasiman menambahkan, jika dilihat dari cakupan gizinya daging kerbau tidak jauh berbeda dengan daging sapi. Selain itu, soal rasa juga tidak jauh berbeda. (Bud)