Indef Sebut Jateng Belum Mampu Mengoptimalkan Potensi Daerahnya

Semarang, 92.6 FM-Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, berdasarkan hasil kajian sejumlah pengamat ekonomi, hampir sama dengan capaian nasional. Bahkan, bisa dikatakan tidak mengalami pertumbuhan yang terlalu mencolok atau slow down.

Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Dr. Enny Sri Hartati mengatakan Jawa Tengah memiliki nilai lebih, jika dibandingkan dengan provinsi tetangga. Misalnya Jawa Barat dan Jawa Timur. Padahal, banyak industri dari Jabodetabek yang melakukan relokasi dan wilayah Jateng dipilih karena masih memiliki lahan dan upah kerjanya terbilang murah. Pernyataan itu dikatakan Enny, dalam diskusi “Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2017” di Semarang, Jumat (13/10) pagi.

Namun, jelas Enny, potensi yang ada itu belum mampu ditangkap Jawa Tengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

“Sehingga, sekarang bagaimana Jateng bisa menangkap peluang itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebab, industri menjadi sangat penting, karena sebagai daya dorong semua sektor,” katanya.

Menurut Enny, peluang yang bisa ditangkap Jateng tidak harus industri manufaktur saja tetapi industri berkembang lainnya. Misalnya industri pariwisata yang memiliki potensi luar biasa dan bisnis teknologi digital atau e-commerce. Sehingga, diperlukan peran pemerintah provinsi untuk mengelola industri yang memang potensial dikembangkan di Jawa Tengah.

“Porsi industri dikelola supaya kontribusi terhadap peningkatan investasi dan PDRB Jateng meningkat,” ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jateng periode 2008-2013 Rustriningsih menambahkan, memang kehadiran pemerintah provinsi untuk menangkap peluang ekonomi bisa dimaksimalkan. Sehingga, tidak hanya pemkab/pemkot saja yang memikirkan potensi daerah.

“Perlunya strategis pengembangan daerah yang lebih serius berbasis pada ekonomi konektivitas daerah atau antarwilayah. Namun demikian, tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal,” jelasnya.

Lebih lanjut mantan Bupati Kebumen itu menjelaskan, apabila Pemprov Jateng tidak bisa menjalankan perannya mengelola potensi di tiap kabupaten/kota, dikhawatirkan investasi tidak masuk ke Jawa Tengah. Sehingga, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tidak tercapai. (Bud)