OJK: Kinerja BPR/BPRS di Jateng-DIY Masih Bagus Dibanding Nasional

Semarang, 92.6 FM- Direktur Pengawasan Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng-DIY Hizbullah mengatakan, kinerja perbankan sektor bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) di kedua provinsi ini terbilang cukup bagus ketimbang pencapaian secara nasional.

Dari 344 jumlah BPR/BPRS di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) hanya 3,5 persen saja. Sementara untuk pertumbuhan kredit BPR/BPRS-nya, juga terbilang cukup baik dibanding dari tahun sebelumnya.

Sebab, jelas Hizbullah, di triwulan pertama 2017 saja angka pertumbuhan kreditnya sudah 11 persen di atas rerata nasional. Menurutnya, perkembangan kinerja BPR/BPRS di wilayah Jawa Tengah dan DIY sepanjang 2017 ini akan terus tumbuh seiring membaiknya perekonomian di dalam negeri. Karena, beberapa proyek infrastruktur yang dilakukan di Jawa Tengah berakhir di tahun ini.

Sehingga, lanjut Hizbullah, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama daerah-daerah pinggiran// Sebab, sasaran dari BPR/BPRS adalah masyarakat menengah ke bawah. Di antaranya petani dan pedagang.

“Saya yakin kinerja BPR/BPRS di Jawa Tengah dan DIY semakin baik di tahun ini. Tahun kemarin saja, kinerja pertumbuhan kreditnya mencapai 12 persen,” ujar Hizbullah.

Lebih lanjut Hizbullah menjelaskan, perkembangan BPR/BPRS semakin baik karena memiliki segmen pasar berbeda dengan perbankan umum. Di samping itu, pangsa pasar BPR/BPRS masih sangat besar. Karena, tingkat literasi keuangan di masyarakat Jawa Tengah saja masih 29 persen. Sehingga, BPR/BPRS di Jawa Tengah dan DIY masih bisa mengembangkan bisnisnya lebih baik.