Perum Bulog Divre Jateng Sebut Stok Beras Cukup Untuk 6,6 Bulan ke Depan

Petugas berada di tumpukan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan ke rumah tangga sasaran (RTS) wilayah Kabupaten Nganjuk di gudang Bulog Sub Divre V Kediri di kawasan Kedondong, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/1). Data Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menkokresra) Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program beras Raskin nasional 2014 sebanyak 15.530.897 rumah tangga, sama dengan RTS-PM pada tahun 2013. ANTARA FOTO/Rudi Mulya/ss/mes/14

Semarang, 92.6 FM-Meski sudah memasuki musim kemarau dan Jawa Tengah beberapa daerahnya ditetapkan darurat kekeringan, namun untuk stok beras di provins ini masih aman. Sebab, beberapa daerah sentra penghasil beras di Jawa Tengah masih melakukan panen raya hingga akhir Agustus 2017 dan mulai berkurang masuk di bulan berikutnya.

Kepala Perum Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mengatakan, stok beras yang ada di gudang masih mencukupi sebagai cadangan pangan masyarakat Jawa Tengah. Karena, dengan total stok beras sebesar 242 ribu ton itu, mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 6,6 bulan ke depan. Sehingga, masyarakat Jawa Tengah tidak perlu resah memasuki musim kemarau tahun ini.

Hanya saja, memang diakui untuk serapaan beras dari petani tahun ini sedikit berkurang dibanding tahun sebelumnya. Selisihnya mencapai 10 persen, karena pada tahun kemarin jumlah panen lebih banyak dan kualitasnya cukup bagus.

“Stok beras kita cukup untuk 6,6 bulan ke depan, karena masih ada beberapa daerah yang panen. Tapi nanti masuk Oktober sudah musim tanam atau paceklik, baru Februari 2018 mulai panen lagi,” kata Djoni.

Lebih lanjut Djoni menjelaskan, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan penyerapan hasil produksi petani. Sehingga, pasokan atau stok beras ke depan lebih banyak dan mampu menjadi penyangga kebutuhan beras di tingkat nasional. (Bud)