Simulasi Bencana Wajib Dilakukan, Agar Masyarakat Paham Cara Penyelamatan Jiwa

Semarang, 92.6 FM-Antisipasi untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam harus terus dilakukan, agar mampu meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Sehingga, pemerintah daerah setempat dengan melibatkan elemen masyarakat harus siap siaga di dalam menghadapi kebencanaan. Hal itu dikatakan Pelaksana harian (Plh) Sekda Jateng Budi Wibowo, usai menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi, di kompleks gubernuran/ Rabu (26/4).

Menurutnya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah pusat dan daerah menjadi penanggungjawab di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sehingga, simulasi kebencanaan kepada kelompok masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana perlu dilakukan secara berkala.

Budi meminta kepada masyarakat, dengan adanya gelaran simulasi penanggulangan bencana, maka mereka bisa menolong diri sendiri sebelum datangnya relawan atau petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

“Jadi tadi bisa dilihat, para pegawai mengikuti simulasi sesuai instruksi dari petugas BPBD dan Satpol PP menuju ke areal aman dan terbuka. Harapannya, kegiatan ini bisa rutin dilakukan, sehingga ketika menghadapi keadaan sebenarnya sudah tahu apa yang akan dilakukan,” kata Budi.

Simulasi penyelamatan korban bencana

Dalam simulasi penangggulangan bencana yang dilakukan di lingkungan Pemprov Jateng itu, melibatkan BPBD Jateng, kepolisian, PMI Jateng, rumah sakit pemerintah dan kelompok masyarakat peduli bencana. Seluruh pegawai di gedung pemprov berlari menyelamatkan diri, saat alarm tanda bahaya berbunyi menggunakan tangga darurat. Sementara, beberapa pegawai yang terjebak di ruangan dan mengalami luka, harus dievakuasi menggunakan teknik penyelamatan meluncur dengan tali. (Bud)