TMJ Berlakukan Sistem Pembayaran Tertutup di Gerbang Tol Banyumanik

Semarang, 92.6 FM-Saat ini sudah diberlakukan sistem transaksi tertutup, menyusul beroperasinya ruas jalan tol Bawen-Salatiga, Jumat (15/9) pekan kemarin. Sebelumnya, transaksi yang dipakai adalah sistem terbuka pada tarif dua seksi ruas tol Semarang-Ungaran dan Ungaran-Bawen.

Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Yudhi Krisyunoro mengatakan sistem transaksi saat ini masih menggunakan sistem terbuka, dan selanjutnya akan menggunakan sistem transaksi tertutup sesuai dengan perjanjian pengusahaan jalan tol. Sistem transaksi tertutup yaitu pemakai jalan tol memasuki gardu masuk mengambil kartu tanda masuk elektronik, dan di gardu keluar menyerahkan serta membayar tol sesuai golongan kendaraan dan asal gerbang tol.

Menurut Yudhi, khusus pengguna jalan tol yang memiliki kartu elektronik sebagai alat pembayarannya, maka ketika masuk di gardu tol tidak perlu mengambil kartu tanda masuk tetapi cukup menempelkan kartu elektroniknya ke reader gardu. Nantinya, ketika di gardu keluar pemakai jalan bisa menggunakan gardu tol elektronik.

“Berubah jadi sistem tertutup. Begitu masuk, kalau dia bayar tunai maka ambil kartu tanda masuk. Nanti, begitu dia di gardu keluar kartunya diserahkan dan bayar tarif sesuai yang tertera di kartunya,” kata Yudhi, Senin (18/9).

Lebih lanjut Yudhi menjelaskan, dalam rangka peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan transaksi di gerbang tol serta mensukseskan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) ruas tol Semarang-Solo hanya melayani pembayaran menggunakan uang elektronik mulai Oktober 2017 mendatan. Para pengguna jalan tol diminta segera memiliki kartu uang elektronik dari bank penerbit uang elektronik, di antaranya Bank Mandiri dan BNI.

Diketahui, jalan tol Semarang-Solo mempunyai panjang 72,64 kilometer dan terbagi menjadi lima seksi. Yaitu Seksi I Semarang-Ungaran, Ungaran-Bawen, Bawen-Salatiga, Salatiga-Boyolali dan Boyolali-Kartosuro. (Bud)