Jalan Tol Perlu Diberi Jembatan Timbang Cegah Truk Kelebihan Muatan

Jembatan Kalikutho menjadi ikon dari tol Trans Jawa.

Semarang, Idola 92.6 FM-Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan persoalan truk yang melebihi kelebihan muatan di jalan, masih menjadi pekerjaan rumah (PR). Hal itu ditekankannya di sela pra uji laik fungsi dan keselamatan lalu lintas di Kantor Jasa Marga Cabang Semarang, Jumat (7/12).

Budi Setiyadi mengatakan ada beberapa hal yang ditekankan dalam konektivitas jalan tol Trans Jawa setelah tersambung. Salah satunya menyangkut aspek keselamatan dan kenyamanan.

Menurutnya, berkaitan dengan aspek keselamatan di jalan tol, Kemenhub akan menindak truk yang kelebihan muatan.

Budi Setiyadi menjelaskan, Jasa Marga diminta menyiapkan lokasi khusus untuk jembatan timbang dalam rangka mengurangi kerusakan di jalan tol.

“Yang akan kita berikan sanksi tegas adalah kepada para pengemudi truk yang mungkin over dimention over loading. Jadi, nanti akan ada jembatan timbang juga di jalan tol. Kalau di Jakarta mutlak harus ada jembatan timbang, tapi di ruas jalan tol Trans Jawa nanti disesuaikan dipilih lokasinya,” kata Budi.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, tidak hanya mengenai penempatan jembatan timbang di ruas tol Trans Jawa saja, tetapi pengaturan lajur untuk truk akan diperketat. Jika selama ini truk berjalan di lajur satu dan dua, maka instruksi tegasnya adalah truk berjalan di lajur tiga dan empat.

“Selain itu juga truk-truk juga harus memasang striker pemantul cahaya. Jadi, kalau pas hujan lebat bisa terlihat. Itu sudah saya launching satu bulan yang lalu, dan saat ini sedang kita dorong agar semuanya bisa menjalankan itu di jalan tol,” pungkasnya. (Bud)