Kemenkes Berikan Pembekalan ke Dokter Muda Sebelum Tangani Pasien di Rumah Sakit

Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Kesehatan memberikan pembekalan bagi para dokter muda, dalam kegiatan Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) sebelum terjun ke lapangan.

Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) dr Hermin Widjajati Moeryono mengatakan para mahasiswa kedokteran yang sudah menyelesaikan pendidikannya, maka wajib mengikuti program internsip yang merupakan bagian dari penempatan wajib sementara. Penempatan wajib sementara di program internsp itu, dihitung sebagai masa kerja.

Menurutnya, program dari Kemenkes itu merupakan program untuk pemberian kemandirian dan menyingkronisasi antara ilmu di pendidikan dengan implementasi di lapangan. Sehingga, dengan memberikan pengalaman kepada dokter muda untuk bekerja di rumah sakit dan puskesmas, akan menambah kemampuan dan keterampilannya saat menangani pasien.

Hermin menjelaskan, program internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter dengan masa penempatan wajib sementara selama satu tahun.

“Untuk memberikan pengalaman kerja dan menangani pasien secara langsung, dia harus sudah menjadi seorang dokter. Itulah mengapa kegiatan ini dilakukan sesudah mahasiswa kedokteran menyelesaikan pendidikannya, dan punya ijazah serta sertifikat kompetensi. Mereka selama setahun akan mengikuti program ini dengan empat bulan di emergency rumah sakit, empat bulan di rawat jalan dan rawat inap serta empat bulan di puskesmas,” kata dr Hermin, Sabtu (8/9).

Hermin lebih lanjut menjelaskan, dengan mengikuti program internsip tersebut, maka akan meningkatkan kompetensi dokter dan membentuk dokter yang profesional serta meningkatkan mutu layanan kesehatan.

Bahkan, para dokter muda juga bisa dilibatkan di dalam menyukseskan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) saat bertugas di puskesmas.

“Mereka juga dituntut melakukan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan kepada masyarakat serta kesehatan lingkungan. Selain itu, mereka juga memberikan edukasi tentang pencegahan dan pemberantasa penyakit menular dan tidak menular,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo, M.Kes menambahkan, para program internsip ini akan ditempatkan di 21 kabupaten/kota di provinsi ini.

Dengan pembekalan melalui program ini, jelas Yulianto, maka para dokter muda diharapkan menjadi dokter yang baik berintegritas dan mempunyai kompetensi.

“Apalagi sekarang ini kan kita sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi tentang Germas. Diharapkan dengan tenaga muda ini, masyarakat bisa makin teredukasi,” ujarnya. (Bud)