Menyongsong Pilkada Aman Tanpa SARA dan Politik Uang

Semarang, Idola 92.6 FM – Seperti yang terjadi pada Pilkada 2017, dunia maya diperkirakan akan menjadi salah satu wadah bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya dengan menyebarluaskan ujaran kebencian, hoaks, dan konten berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Untuk menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif jelang, saat dan pasca Pilkada Serentak seluruh Indonesia, Polri membentuk Satgas AntiSARA dan ANTI Money Politik.

Selain itu, juga membentuk Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, potensi kerawanan keamanan jelang Pilkada Serentak 2018 dimulai sejak pasangan calon mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Sementara itu, di daerah, Kepolisian Daerah Jawa Tengah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nusantara dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pembentukan Satgas Nusantara Tingkat Polda Jateng ini merupakan tindak lanjut Pembentukan Satgas di tingkat Mabes Polri. Yang bertindak sebagai Kepala Satgas Polda adalah Wakapolda sedang Kepala Satgas Polres diemban oleh Wakapolres. Kapolda Jateng menyampaikan bahwa Satgas Nusantara ini nantinya akan melaksanakan tugas pengalangan, penyuluhan, patroli siber dan penindakan.

Lantas, sejauh mana persiapan Polri dalam mengamankan Pilkada 2018 ini? Bagaimana mekanisme kerja Satgas AntiSARA dan ANTI Money Politik? Apa tantangan lain selain isu SARA dan Money politic? Apa imbauan kepada masyarakat terkait upaya menjaga kondusivitas jelang Pilkada? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola 92.6 FM mewawancara Kombes Pol Slamet Pribadi (Juru Bicara Div. Humas Polri). (Heri CS)

Berikut Wawancaranya: