SDM Pegang Peran Penting dalam Pembangunan Bangsa

Semarang, Idola 92.6 FM – Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan peting dalam pembangunan bangsa. Dan, keberhasilan pembangunan bangsa salah satunya ditentukan kualitas SDM yang kita miliki. Oleh karena itu, perlu saling bahu membahu dalam menjaga dan meningkatkan kualitas generasi bangsa yang akan kita andalkan sebagai lokomotif bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Demikian mengemuka dalam diskusi “Panggung Civil Society-Membangun Indonesia Lebih Baik” yang diselenggarakan Radio Idola Semarang bekerjasama dengan PP Properti, Selasa, (28/08/2018) pukul 08.00-11.00 WIB di Grand Edge Hotel Jl Sultan Agung, Semarang. Dalam diskusi bertema “Tantangan Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia” itu hadir sebagai narasumber: Wakil Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2018 Heru Sudjatmoko; Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Yos Johan Utama; Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jawa Tengah Susanto; dan Project Directot PT PP Properti, Tbk Siswady Djamaluddin.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2018 Heru Sudjatmoko mengatakan, ada 3 kunci untuk mengembangkan SDM. Pertama, memperbaiki kualitas pendidikan. Kedua, pendidikan harus didukung dengan ekonomi keluarga. “Ketiga, kesehatan yang terpenuhi meliputi gizi, lingkungan, pola hidup bersih, dan sebagainya,” kata mantan Bupati Purbalingga ini dalam acara yang dipandu penyiar Nadia Ardiwinata.

Sementara, Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Yos Johan Utama menilai, untuk membangun SDM bangsa, mesti diperjelas haluannya. Ia mengemukakan, saat ini, kita sedang demam Revolusi Industry 4.0 dan artificial intelligent. Padahal, di luar negeri sebagian sudah melampaui revolusi 5.0.

“Terkait pembangunan SDM harus jelas arahnya ke mana? Selain itu, juga dibutuhkan semacam dirijen untuk memberi arah yang jelas. Sehingga, kita sama-sama tahu ke mana. Jika tidak, kita akan jatuh,” ujarnya.

Menurut Yos, kunci bangsa unggul terletap pada keunggulan di bidang riset. Tanpa riset, ujar Yos, kita hanya mimpi untuk menjadi bangsa besar. “Jika kita bertanya, SDM seperti apa yang mesti kita bangun ke depan? Jawabnya, SDM yang concern pada riset,” kata Yos di hadapan puluhan peserta.

Narkoba sebagai Tantangan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jawa Tengah Susanto mengungkapkan, narkoba menjadi salah satu persoalan serius bangsa dalam menghambat penyiapan SDM yang unggul. Harus dipahami masyarakat, ada 3 penyebab orang menyalahgunakan narkoba. Yakni, lingkungan, individu dan ketersediaan narkotika.

“Semua lini harus kita masuki berkaitan dengan pendidikan berkaitan dengan bahaya dan ancaman narkoba,” ujarnya.

Menurutnya, hampir semua perguruan tinggi sudah mulai mengupayakan kawasan bebas rokok dan antinarkoba. BNN juga lakukan kerjasama dengan PT meskipun tak dalam bentuk nota kesepahaman (MoU). Tetapi, pihaknya sering lakukan acara bersama terkait dengan penanggulangan narkoba.

Ia mengungkapkan, secara nasional, Jawa Tengah menduduki peringkat ketiga daerah terbesar peredaran narkoba. Untuk itu, pihaknya melakukan pengawasan intensif peredaran narkoba dari lapas. Tercatat, 85 persen peredaran narkoba di Jawa Tengah terungkap diedarkan dari dalam lapas. “Khusus di Jawa Tengah, karena memang pengungkapan narkoba di lapas cukup banyak, ada program dari Kanwil Kemenkumham, menciptakan lapas high risk atau lapas berisiko tinggi di Lapas Batu Nusakambangan diubah dalam 90 lokal sel. Dan itu benar-benar diisolasi dan tak bisa berinteraksi dengan keluarga,” jelasnya.

Terkait dengan problem narkotika selama ini, PT PP Properti mengembangkan apartemen bebas narkoba. Menurut Project Directot PT PP Properti, Tbk Siswady Djamaluddin, saat ini Indonesia berada pada kondisi darurat narkoba. Tidak hanya sekadar tempat transit, tetapi sudah menjadi salah satu pasar narkotika yang besar di Asia. “Perang melawan narkoba harus digenderangkan semua pihak,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Siswady, pihaknya menciptakan lingkungan bersih narkoba melalui kebijakan Zero Narkoba bagi penghuni di seluruh proyek PP Properti. Konsep apartemen bebas narkoba dibangun di beberapa daerah, antara lain di Depok (Evenciio), Serpong (The Ayoma), Semarang (The Alton), Malang (Begawan) dan kota-kota lainnya.

“Sebab, dengan adanya apartemen bebas narkoba tersebut bisa turut membantu pemerintah dalam memberantas narkoba,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, dengan adanya program ini justru disambut dengan baik. Angka penjualannya meningkat karena konsep ini sangat diminati oleh konsumen. Tak hanya mendapatkan apresiasi dari para pembeli, pengembangan apartemen bebas narkoba juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN). Hal itu ditandai dengan penghargaan yang diberikan BNN kepada PT PP Properti pada puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (her)