2019, Penjualan Springbed Belum Bangkit

Seorang penjaga stan sedang menata springbed di pameran.

Semarang, Idola 92.6 FM – Pasar springbed yang disandingkan dengan pasar properti, memang seperti dua sisi mata uang. Yakni tidak bisa dipisahkan, karena memang saling berkaitan.

Pemilik mebel RumahKita Semarang Jimmi Jati Utomo mengatakan pasar properti maupun apartemen yang belum bangkit, juga turut memengaruhi penjualan springbed. Meski demikian, masih ada masyarakat yang membeli springbed baru untuk mengganti springbed lama.

Menurutnya, biasanya para pemilik toko mebel akan mengambil jalan pameran untuk mendongkrak penjualan. Terutama, mengincar masyarakat kalangan menengah yang membutuhkan springbed baru di tempat tinggalnya.

Jimmi menjelaskan, meskipun sebenarnya pasar properti maupun apartemen di Kota Semarang tidak terlalu bagus namun pihaknya tetap optimistis. Pihaknya meyakini, jika pasar segmen menengah masih cukup meyakinkan.

“Kita banyak end user yang beli. Sementara ini yang kita harapkan dari apartemen, kayaknya masih belum ya. Karena, pasar apartemen sendiri masih banyak yang kosong. Selain itu, pasar properti juga belum banyak peminatnya. Pembeli springbed sekarang tidak sebanyak dulu yang didominasi dari luar Kota Semarang, semacam dari Kota Magelang. Sekarang, paling jauh Kendal atau Grobogan dan Salatiga,” kata Jimmi, kemarin.

Lebih lanjut Jimmi menjelaskan, melalui pameran yang dilakukan pihaknya menjadi momen tepat bagi konsumen. Karena, saat ini belum ada kenaikan harga terhadap produk springbed.

“Jadi, kami menargetkan penjualan springbed selama pameran bisa sebanyak-banyaknya. Karena, kami mendekatkan dengan konsumen, untuk bisa mendapatkan produk springbed berkualitas,” jelasnya.

Jimmi menyebutkan, guna menggenjot penjualannya, pihaknya menggelar pameran di Atrium Mal Ciputra Semarang mulai 14-25 September 2019. (Bud)