Ada 15 Persen Pemudik Belum Balik, Pertamina Tetap Optimalkan Pasokan BBM

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat meninjau kesiapan pasokan BBM di rest area di jalan tol Trans Jawa, kemarin.

Semarang, Idola 92.6 FM – Masih ada 15 persen pemudik yang belum melakukan perjalanan balik ke tempat asal, usai melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman setelah Lebaran. Hal itu berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, sehingga diperkirakan masih terjadi arus balik pada Sabtu (15/6) dan Minggu (16/6/ besok.

GM Pertamina MOR IV Iin Febrian mengatakan karena masih ada pemudik yang belum melakukan perjalanan balik ke tempat asal, pihaknya tetap menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) memadai di sepanjang jalur mudik. Baik itu di ruas jalan tol Trans Jawa, maupun di jalan reguler pantura dan selatan.

Menurutnya, Pertamina sejak 20 Mei sampai 13 Juni 2019 kemarin telah melaksanakan satgas pengamanan BBM dan juga elpiji selama Lebaran.

Iin menyebutkan, selama masa arus mudik balik Lebaran kemarin tingkat konsumsi BBM jenis Gasoline naik 26 persen dengan puncak konsumsi tertinggi terjadi pada H-1 sebesar 19.500 Kilo Liter (KL). Sedangkan lonjakan konsumsi BBM saat arus balik terjadi di H+4, sebesar 17.032 KL atau naik 65 persen dari rerata harian normal yang hanya 10.433 KL.

“Kalau di tol, kita tetap mencadangkan SPBU kantong yang memang bisa mengantisipasi lonjakan kebutuhan. Posisi saat ini full stock, dan ini terjadi di seluruh SPBU. Elpiji juga kita tetap waspadai, karena ada beberapa wilayah yang menggelar tradisi Lebaran ketupat. Utamanya di wilayah pantura. Secara aturan, Satgas Pertamina akan berlangsung penuh sampai tanggal 20 Juni,” kata Iin, Jumat (14/6).

Lebih lanjut Iin menjelaskan, tingginya minat masyarakat mudik balik menggunakan jalan tol Trans Jawa, membuat peningkatan konsumsi BBM di seluruh SPBU dan Kios Pertamina Siaga hingga lima kali lipat dibanding Lebaran 2018.

“Dibanding Lebaran tahun kemarin, konsumsi BBM meningkat seiring dengan beroperasinya rest area di jalan tol Trans Jawa. Sehingga, Pertamina mengoptimalkan stok dan penyaluran BBM sebagai upaya antisipasi peningkatan konsumsi saat Lebaran,” jelasnya.

Unit Manager Communication and CSR Andar Titi Lestari menambahkan, untuk konsumsi elpiji juga mengalami kenaikan sebesar tujuh persen. Yakni untuk elpiji bersubsidi sebesar 3.488 MT dari rerata harian normal, menjadi 3.733 MT. Sedangkan yang nonsubsidi, mengalami kenaikan sebesar satu persen dari rerata harian normal.

“Kebutuhan total elpiji saat arus balik tertinggi terjadi pada H+5, naik sebesar 16 persen dari rata-rata harian normal. Yakni dari 3.864 MT menjadi 4.500 MT,” ucap Andar. (Bud)