Bagaimana Memajukan Perempuan Indonesia di Tengah Berbagai Kepungan Persoalan?

Semarang, Idola 92.6 FM – Populasi jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus bertambah. Dalam waktu dekat kita akan menyongsong Puncak Bonus Demografi 2020-2030 dan era Indonesia Emas 2045. Ini mendorong peran perempuan agar lebih berdaya. Di sisi lain, perempuan merupakan ibu dan guru pertama bagi anak-anak. Ini akan memengaruhi kualitas generasi muda di masa mendatang.

Namun, pada fakta lain, kita dihadapkan fenomena bahwa perempuan masih tertinggal dalam pembangunan kependudukan di Indonesia. Mereka masih menghadapi banyak persoalan terkait hak dan akses atas kesehatan reproduksi, kehamilan tak diinginkan, kekerasan, hingga kesempatan dan perlakuan berbeda di tempat kerja.

Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Budi Wahyuni dalam Seminar Nasional memperingati Hari Kependudukan Dunia 2019 baru-baru ini. Yang membuat kita prihatin, menurut Buwi Wahyuni, perempuan bahkan belum memiliki otonomi atas tubuhnya.

Lantas, sedemikian seriusnya persoalan ini bagi masa depan bangsa, akankah kita biarkan problem perempuan Indonesia yang tertinggal? Terobosan apa yang mesti dilakukan pemerintah bersama segenap stakeholder?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu dan Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni. (Heri CS)

Berikut diskusinya: