Hasil Kongres Perempuan Jateng Harus Bisa Diterapkan Hingga Tingkat Perdesaan

Kongres Perempuan Jawa Tengah

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah sukses menggelar Kongres Perempuan pertama, yang diiukuti 750 peserta dari berbagai instansi dan organisasi perempuan serta komunitas dan aktivis perempuan di provinsi ini. Dari Kongres Perempuan pertama di Jateng, menghasilkan tujuh rekomendasi dan telah diserahkan kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Retno Sudewi mengatakan ketujuh rekomendasi yang dihasilkan dalam Kongres Perempuan itu, membahas banyak hal tentang perempuan. Di antaranya soal pemberian kesempatan kepada perempuan, dalam pengambilan keputusan. Kemudian, mendorong terciptanya relasi sosial yang aman dan nyaman.

Yang terpenting lainnya, jelas Retno, adalah penguatan kapasitas dan peran perempuan dalam membangun perdamaian dan menghapus kekerasan serta perdagangan perempuan.

Menurutnya, perempuan di Jateng juga harus meminta pemerintah dalam mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh pengetahuan dan keterampuan perempuan.

“Keterlibatan perempuan itu harus aktif ya, di dalam pengambilan keputusan. Sudah dicontohkan di Provinsi Jawa Tengah. Jadi, perempuan itu malah diutamakan di dalam musrenbang. Keterlibatan perempuan itu kan muncul. Kalau bisa, tidak hanya sampai di musrenbang provinsi, tapi juga kabupaten/kota sampai desa. Karena, selama ini perempuan tidak didengar suaranya,” kata Retno belum lama ini.

Retno lebih lanjut menjelaskan, perempuan Jateng juga harus menegaskan dirinya sebenarnya bisa berdaya. Hanya saja, yang dibutuhkan para perempuan adalah kesempatan untuk mengoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

“Ketujuh rekomendasi yang sudah kami serahkan ke bapak gubernur, kami harapkan bisa dilaksanakan pemerintah. Hal itu demi pemberdayaan perempuan, dan untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)