Kader PKK Jateng Siap Cegah Stunting

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo (tengah) berfoto dengan dua remaja milenial calon ibu di acara Peer to Peer on stage dengan tema "Peran PKK di Era Milenial".

Semarang, Idola 92.6 FM – Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah stunting, atau gangguan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. Untuk di Jawa Tengah, kasus stunting masih banyak ditemukan dengan angka prevalensi 28,5 persen.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan stunting masih menjadi masalah kesehatan yang serius di provinsi ini, dan belum bisa dicegah secara maksimal.

Menurutnya, beragam upaya sudah dilakukan untuk pencegahan stunting.

Bahkan, jelas Atikoh, Pemprov Jateng untuk mencegah stunting sudah mencanangkan program 5NG. Yakni JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG. Tujuannya, untuk mendeteksi sejak dini adanya gangguan pada janin di dalam kandungan. Termasuk, mencegah angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Jateng.

Oleh karena itu, lanjut Atikoh, kader PKK Jateng siap membantu mencegah stunting di lingkungannya masing-masing.

“Jangan dibiarkan stunting itu mengancam keberlansungan regenerasi sumber daya manusia berkuakitas di Jawa Tengah. Banyak upaya yang bisa dikerjakan kader PKK di Jawa Tengah, salah satunya ikut mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini,” kata Atikoh saat menjadi pembicara Peer to Peer on stage dengan tema “Peran PKK di Era Milenial”, Rabu (17/7) kemarin.

Program parenting yang menjadi unggulan PKK Jateng, lanjut Atikoh juga dibutuhkan untuk pencegahan stunting.

“Stunting itu baru diketahui setelah dua tahun setelah bayi lahir, karena tandanya bisa dilihat sejak dalam kandungan. Biasanya terjadi anemia pada sang ibu hamil,” pungkasnya. (Bud)