Kembangkan Wisata Candi Borobudur Konsep 3A Harus Diterapkan

Kabid Destinasi Wisata Dinporapar Jateng Prambudi (dua dari kiri) saat berbicara tentang "Menyulap Borobudur Jadi Bali Baru" di kantor gubernuran yang diadakan FWPJT, Rabu (31/7).

Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam upaya membentuk Bali baru di Jawa Tengah, diperlukan peran serta dari semua pihak tidak hanya pemerintah saja. Khusus untuk di Jawa Tengah, Candi Borobudur ditunjuk menjadi destinasi prioritas dari program Bali baru yang diharapkan bisa menyedot wisatawan mancanegara sebanyak dua juta orang setiap tahunnya.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinporapar Jateng Prambudi mengatakan di provinsi ini sebenarnya sudah bisa dikatakan komplit destinas wisatanya, mulai dari destinasi wisata alam sampai buatan dan budayanya. Pernyataan itu disampaikannya di sela menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan FWPJT tentang “Menyulap Borobudur Jadi Bali Baru” di kantor gubernuran, Rabu (31/7).

Menurutnya, Candi Borobudur masuk dalam Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) dari pemerintah pusat untuk menarik wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang pada 2020 mendatang.

Prambudi menjelaskan, untuk bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat menjadikan Candi Borobudur sebagai Bali baru di Jateng, maka butuh banyak tangan ikut menanganinya. Tidak hanya pemerintah, tapi juga swasta dan masyarakat sekitar.

“Saat ini, sudah dibuka akses tol sejak Lebaran kemarin. Baik dari barat sampai timur, dan selatan juga. Ini yang menjadikan kami optimistis. Memang kalau kita bicara pariwisata ada 3A yang harus dikembangkan, yaitu aksesibilitas, aminitas dan atraksi,” kata Prambudi.

Lebih lanjut Prambudi menjelaskan, sampai dengan 2018 kemarin jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 677.168 orang turun dibanding 2017 yang bisa mencapai 781.107 orang. Sementara, sampai akhir 2020 mendatang diharapkan bisa tercapai 1,2 juta wisatawan mancanegara.

Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otoritas Borobudur Agustin Peranginangin menambahkan, pihaknya menyebutkan jika pembangunan infrastruktur yang ada sekarang ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan ke Candi Borobudur. Selain jalan tol Trans Jawa, tapi juga bandara baru di Yogyakarta dan bandara Solo serta Semarang.

Menurutnya, Kementerian Pariwisata juga terus aktif mendorong sejumlah event wisata di Candi Borobudur untuk menarik wisatawan datang berkunjung.

“Kami dari Kemenpar juga intens menggalakkan fam trip untuk Borobudur dan sekitarnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kami promosikan ke negara-negara yang memang sesuai dengan karakteristik kita. Kita harapkan, ini bisa memercepat program Bali baru. Tapi, yang paling penting adalah jangan ada yang negatif terkait destinasi wisata,” ujar Agustin.

Agustin menjelaskan, wisatawan mancanegara tidak hanya datang dan melihat candi saja tapi juga kekayaan budaya di sekitar Candi Borobudur. Sehingga, dibutuhkan dukungan dari masyarakat dan keberanian investasi dari pihak swasta. (Bud)