Pemprov Jateng Targetkan Seluruh Wilayah 100 Persen Tidak Buang Air Besar Sembarangan

Semarang, Idola 92,6 FM – Masalah sanitasi yang buruk menjadi persoalan serius bagi Pemprov Jawa Tengah, karena akan memengaruhi kesehatan lingkungan. Ancaman paling buruk adalah banyaknya bakteri pembawa virus penyakit menular, dan dikhawatirkan menjadi wabah penyakit.

Sekda Jateng Sri Puryono mengatakan persoalan sanitasi yang buruk di provinsi ini, sedikit demi sedikit akan dipecahkan bersama. Termasuk, mengambil langkah-langkah strategis untuk penanganannya.

Sri Puryono menjelaskan, beberapa daerah di Jateng sudah ada yang mendeklarasikan sebagai kabupaten/kota 100 persen tidak buang air besar sembarangan. Namun, tidak sedikit yang masih berupaya untuk mewujudkannya.

Menurutnya, ada program sejuta jamban yang diinisiasi sejumlah pihak menjadi jalan dalam mengatasi buruknya sanitasi di provinsi ini.

“Jadi, Pak Doktor Budi kemarin waktu caring for nation antara Kagama dengan Undip bersama beberapa alumni perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah kita sudah merampungkan di Tambaklorok itu tuntas. Semua sudah berjamban, dan tentunya ini akan kita tingkatkan di daerah-daerah lain. Ya memang di daerah pegunungan di daerah Wonosobo, ini yang akan kita perbaiki sanitasinya. Tapi sekarang bertahap sudah kita lakukan, dan semua keroyokan. Mulai dari aparat pemerintah, BUMN dan swasta sudah memberikan CSR-nya untuk membantu jambanisasi,” kata sekda, Senin (21/10).

Lebih lanjut Sri Puryono menjelaskan, pada 2020 mendatang pemprov sudah menargetkan jika 35 kabupaten/kota di Jateng mendeklarasikan tidak buang air besar sembarangan. Saat ini, baru ada 12 kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat tidak buang air besar sembarangan.

“Langkah ini dilakukan, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko penyebaran penyakit. Yang harus dilakukan adalah mengubah perilaku masyarakat, untuk tidak buang air besar sembarangan,” tandasnya. (Bud)