Pemprov Minta Sekolah di Jateng Ajarkan Kebencanaan Kepada Siswanya

Pelatihan cara mendirikan tenda untuk pengungsian di lokasi bencana.

Semarang, Idola 92.6 FM – Jawa Tengah merupakan provinsi yang dikenal sebagai supermarketnya bencana, karena ada cukup banyak bencana di Jateng. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor hingga gunung meletus.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan karena Jateng merupakan supermarket bencana, maka pengetahuan tentang kebencanaan perlu diberikan sejak usia dini. Yakni, di mulai dari bangku sekolah.

Setiap sekolah yang ada di Jateng, jelas Ganjar, bisa mengajarkan mengenai kebencanaan. Dari siswa SD hingga SMA, diajarkan tentang kebencanaan dan bagaimana melakukan evakuasi jika terjadi bencana.

Menurutnya, dengan memasukkan kurikulum kebencanaan di sekolah akan memberikan pemahaman kepada siswa potensi bencana yang terjadi di wilayah sekitarnya.

“Maka, dalam konteks bencana harus ada edukasi. Perintah pak presiden kan masukkan kurikulum. Maka, kalau kurikulum sulit yang khusus menyangkut soal bencana sulit segera digerakkan. Sekolah-sekolah sudah saya minta guru biologinya ketika menjelaskan tentang pohon apa yang paling bagus untuk menahan bencana, ajarkan soal kebencanaan. Bahwa menggunduli hutan berbahaya, sampaikan pesan-pesan itu. Maka, sebenarnya ada banyak cara. Kita harus memberikan edukasi-edukasi, dan bukti-bukti yang konkrit,” kata Ganjar di sela edukasi tanggap bencana di Auditorium USM, Kamis (5/9).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, di samping memberikan materi berupa teori, pihak sekolah juga bisa mengajarkan siswa mengenai upaya penyelamatan diri saat terjadi bencana. Misalnya terjadi gempa atau banjir, maka diajarkan siswa untuk bertindak seperti apa.

“Bisa melatih siswa semacam simulasi bencana di sekolah, dan menggandeng BPBD atau pihak terkait. Jadi, kalau nanti terjadi bencana tahu harus berbuat apa,” tandasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaBI Jateng Sebut Ada 4 Money Laundry Ilegal Masih Beroperasi
Artikel selanjutnyaTingkatkan Layanan Pelanggan, PLN Periksa Instalasi dan Pasang Grounding di Lembaga Pendidikan Non Komersial