Penanganan TB Tidak Hanya Tugas Tenaga Kesehatan Saja, Tapi Juga Butuh Peran Keluarga Penderita

Kabid P2P Dinas Kesehatan Jateng Tatik Moerhayati memberikan sambutan di acara penutupan bantuan dari KNCV di Hotel Harris Semarang, Sabtu (15/6).
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis 2018-2023, tujuannya untuk mengeliminasi TB melalui upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tersebut di provinsi ini hingga 2028 mendatang.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Jateng Tatik Moerhayati mengatakan untuk menuju eliminasi TB di provinsi ini, pihaknya terus menemukan pasien TB baru. Sehingga, nantinya bisa diobati sampai sembuh dan tidak menularkan kepada orang lain.

Menurutnya, ada beberapa strategi yang telah diterapkan untuk mengeliminasi TB di Jateng. Di antaranya dengan melibatkan lintas sektoral, dan mengajak keluarga penderita ikut berperan dalam penanganan penderita TB.

Tatik menjelaskan, dengan melibatkan keluarga penderita TB untuk penanganannya maka pengobatan dan penyembuhan akan lebih maksimal. Karena, keluarga pasien juga nantinya akan didampingi Pemantau Minum Obat (PMO).

“Pengobatan ini lebih banyak pada faskes, yaitu tenaga kesehatan. Tapi, juga harus didukung keluarga dari si penderita. Untuk faskes, kita sudah melakukan peningkatan kapasitas SDM kesehatan. Selain itu, untuk pengobatan kita juga punya yang namanya PMO. Pemantau Minum Obat, itu yang akan mendampingi pasien penderita TB yang berobat supaya dipantau dan dievaluasi bahwa penderita minum obat secara benar,” kata Tatik di sela diskusi tentang penanganan TB di Hotel Harris Semarang, Sabtu (15/6).

Lebih lanjut Tatik menjelaskan, untuk menuju Jateng Eliminasi TB 2028, pihaknya terus meningkatkan akses layanan TOSS-TB bermutu dan berpihak pasien TB serta pengendalian faktor risiko penularan TB.

“Sampai dengan Mei 2019, di Jawa Tengah sudah ada 13 rumah sakit rujukan layanan TBC RO,” jelasnya.

Sementara itu, data dari Dinkes Jateng tren keberhasilan pengobatan TB dari 2014-2017 sebanyak 37.892 kasus dari 47.099 pasien yang diobati. (Bud)

Artikel sebelumnyaMemahami Defisit Neraca Berjalan, Apa Penyebab dan Bagaimana Jalan Keluarnya?
Artikel selanjutnyaPLN Jateng-DIY Klaim Tak Ada Hutang Sambungan Baru Pelanggan