Rendah, Minat Petani Jateng Ikut Asuransi Pertanian

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Jawa Tengah Herawati Prarastyani mengatakan, program asuransi bagi petani ternyata belum mendapat sambutan positif. Petani di wilayah Jateng yang mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih rendah.

Menurutnya, pemerintah menargetkan 207 ribu hektare lahan pertanian masuk AUTP dan dibiayai APBN. Namun, hingga Mei 2019 baru 4.236 hektare atau 2,05 persen saja yang telah mengikuti asuransi.

Herawati menjelaskan, kondisi yang sama juga terjadi pada program milik Pemprov Jateng. Dari 45 ribu hektare yang akan dibiayai APBD, hanya 15 ribu hektare saja sudah menjadi peserta asuransi.

Karena masih rendahnya animo petani ikut asuransi pertanian, lanjut Herawati, disebabkan sikap petani yang menganggap kurang penting. Padahal, premi asuransinya cukup murah dan terjangkau serta mendapat subsidi dari pemerintah.

“Dari 45 ribu hektare ini, baru 15 ribu hektare. Artinya, baru 30 persen. Petani ini sebetulnya bagi saya, Rp36 ribu per hektare tidak banyak, tapi kita tidak tahu kondisi mereka. Di samping eman-eman uangnya, mereka merasa tidak mengalami kerugian pada saat panen karena seperti biasa. Hal ini sudah dianggap biasa,” kata Herawati, belum lama ini.

Lebih lanjut Herawati menjelaskan, sebenarnya pemprov sudah mengalokasikan dana untuk asuransi pertanian. Terutama, bagi lahan pertanian yang masuk zona merah kemiskinan dengan kepemilikan lahan maksimal 0,3 hektare. (Bud)