Seberapa Relevan Mendatangkan Rektor dan Dosen Asing Bagi Peningkatan Mutu Lulusan; Apa Masalah Utamanya?

Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berencana mendatangkan rektor dan guru besar atau profesor dari luar negeri untuk mengelola perguruan tinggi agar memiliki reputasi internasional.

Konsep itu terinspirasi dari perguruan-perguruan tinggi kelas dunia di Singapura dan Eropa yang dosen, guru besar, dan pimpinannya berasal dari berbagai negara di dunia. Mereka memberi kepakarannya untuk memajukan perkuliahan, riset, dan inovasi kampus. Saat ini pemerintah sedang mengkaji aturan dan sistemnya.

Rencana seperti ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan pemerintah. Sebelumnya, pemerintah juga pernah mewacanakan mengimpor tenaga pengajar atau guru.

Lantas, terkait ini, tanpa memahami akar masalah yang terjadi di perguruan tinggi, bukankah kita tidak akan pernah bisa memecahkannya. Sehingga, ketika muncul wacana perlunya mendatangkan rektor dan dosen asing, kita jadi bertanya, apa masalah sesungguhnya? Apakah kedatangan mereka dengan sendirinya akan memecahkan masalah dan meningkatkan mutu lulusan? Seberapa relevan mendatangkan rektor dan dosen asing bagi peningkatan mutu lulusan?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia Prof Asep Saefuddin dan Rektor UGM Yogyakarta Prof Panut Mulyono. (Heri CS)

Berikut diskusinya: