Bagaimana Memanfaatkan Transformasi Ekonomi Akibat Pandemi?

Ilustrasi

“Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti, kepercayaan harus diperjuangkan.”

(Chairil Anwar)

Oleh sebab itu, sebagai bangsa, kita mesti berbuat untuk sebuah harapan, yang tidak hanya dikeluhkan tetapi diperjuangkan. Sebab kemenangan yang tak diperjuangkan, tidak akan pernah dimenangkan. Mengingat, kemenangan itu bukan hadiah yang turun dari langit. Tapi hasil dari sebuah perjuangan yang harus terus diperjuangkan sampai akhir nafas.

Sejurus dengan itu, kita mendukung desakkan dari sejumlah kalangan yang meminta pemerintah untuk segera bergerak dan memanfaatkan momentum transformasi ekonomi akibat Covid-19.

Sejumlah kalangan menilai, Indonesia memerlukan pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan—yang tidak hanya untuk menghindari resesi. Oleh karena itu, pemulihan ekonomi Pascapandemi Covid-19 mesti diarahkan pada aspek yang berbasis teknologi dan lingkungan. Sehingga, dapat membantu menarik investasi sekaligus menumbuhkan sektor-sektor baru penopang ekonomi.

Intinya, pemulihan ekonomi Indonesia, mestinya tidak sekedar untuk menghindari resesi (atau hanya untuk bertahan hidup) tetapi, terutama untuk menemukan dan mewujudkan keunggulan.

Maka pertanyaannya kemudian, bagaimana peta jalan yang dapat kita tempuh menuju pemulihan yang secara simultan, juga dapat mengidentifikasi dan memupuk competitive advantage yang kita miliki? Kira-kira, dalam bidang apa saja?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Aviliani (Pengamat Ekonomi); Prof. Rhenald Kasali (Pendiri Rumah Perubahan/ Guru Besar Universitas Indonesia); dan Prof. Yasraf Amir Piliang (Pakar cultural studies Institute Teknologi Bandung). (Andi Odang/her)

Berikut diskusinya: