Bagaimana Memitigasi dan Mengantisipasi Ancaman Bencana Kemiskinan di Tengah Pandemi Corona

Ancaman Kemiskinan Dampak Pandemi Corona (ilustrasi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Layaknya BMKG dalam membaca dan memperkirakan cuaca, sehingga dapat melihat adanya potensi bencana jauh hari sebelumnya. Kini, kita pun seolah dihadapkan pada situasi yang sama. Kali ini, cuaca itu bernama Pandemi Corona, yang tentu saja akan berdampak pada semua sendi kehidupan.

Sehingga, melihat situasi itu, pemerintah diharapkan dapat melakukan mitigasi dan langkah-langkah antisipasi agar dampaknya bisa diminimalisir atau ditekan serendah mungkin. Begitu juga dalam perekonomian, para ekonom kini melihat adanya ancaman bencana kemiskinan, yang sudah menunggu di depan sana—akibat Pandemi Corona.

Lembaga think-tank independen Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi, jumlah kemiskinan di Indonesia bakal melonjak akibat pandemi virus corona. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan berpotensi bertambah 5,1 juta, hingga menjadi 12,3 juta orang pada Triwulan II-2020 ini. Potensi lonjakan jumlah penduduk miskin terjadi, karena begitu banyaknya masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat kesejahteraan mendekati batas kemiskinan, walaupun tidak berada di bawah garis kemiskinan.

Lalu apa saja mitigasi dan antisipasi yang perlu kita lakukan dalam menghadapi ancaman bencana kemiskinan akibat Pandemi Corona? Hal-hal lain apa saja yang patut diperhatikan pemerintah agar betul-betul menjadi ‘benteng’ bagi masyarakat berpendapatan rendah agar tidak tergelincir dalam jurang kemiskinan?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, radio Idola Semarang berdiskusi dengan: Direktur Eksekutif Center of Reform On Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal dan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. (Heri CS)

Berikut podcast diskusinya: