BEI Terima Penghargaan Sebagai The Best Islamic Capital Market

BEI

Semarang, Idola 92,6 FM – Bursa Efek Indonesia (BEI) meraih The Best Islamic Capital Market, dari Global Islamic Finance Awards 2020. Perhargaan tersebut merupakan kali kedua yang diterima, dan mengukuhkan BEI sebagai lembaga yang peduli terhadap pengembangan pasar modal.

Kepala BEI Semarang Fanny Rifqi mengatakan penghargaan yang diterima dari Global Islamic Finance Awards 2020 menjadi keuntungan bagi BEI, karena mampu mengenalkan BEI sebagai lembaga yang sangat peduli terhadap pengembangan pasar modal. Yakni melalui berbagai program edukasi, dan juga inovasi produk-produk baru dari pasar modal.

Menurutnya, kepedulian dari BEI juga membawa dampak positif bagi sektor keuangan saham syariah. Terlebih lagi, di masa pandemi sekarang ini.

Fanny menjelaskan, dengan perhargaan ini juga memberikan penekanan terhadap kinerja pasar modal syariah global. Sehingga, akan mampu memacu BEI dalam berinovasi mengembangkan industri pasar modal syariah di Indonesia.

“Bursa Efek Indonesia kembali mendapatkan penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market, yang diberikan Global Islamic Finance Award 2020. Sebelumnya, BEI juga pernah mendapatkan perhargaan yang sama tahun 2019. Jadi, ini penghargaan yang kedua yang diterima BEI. Global Islamic Finance Award ini merupakan salah satu penghargaan internasional, yang paling prestisius di industri keuangan syariah dunia,” kata Fanny, Selasa (15/9).

Lebih lanjut Fanny menjelaskan, selama ini BEI konsisten di dalam memberikan pertumbuhan bagi pasar modal syariah di Indonesia selama sembilan tahun terakhir ini. Selain itu, BEI juga terus mengupayakan peningkatan pasar modal syariah dengan tetap menjaga kaidah sesuai syariah.

“Kita tahu bersama, bahwa pasar modal syariah Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah ketidakpastian yang diakibatkan pandemi. Per Agustus 2020, pasar saham syariah di Indonesia persentase sahamnya sebesar 63 persen dari total saham di BEI. Sedangkan kapasitas pasar saham syariah 50 persen, dan volume perdagangan saham syariah 65 persen,” pungkasnya. (Bud)