BPBD Jateng Minta Tempat Pengungsian Ditata Sesuai Protokol Kesehatan

Tempat pengungsian di Klaten
Gubernur Ganjar Pranowo mengecek tempat pengungsian yang ada di Kabupaten Klaten, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah sudah meminta tiga kabupaten terdekat dengan Gunung Merapi, untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian dan ditata sesuai dengan protokol kesehatan. Tujuannya, saat digunakan warga untuk mengungsi sudah siap dan tidak menimbulkan kekhawatiran di masa pandemi.

Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Syafrudin mengatakan beberapa warga yang ada di Kabupaten Magelang, diketahui sudah mulai mengungsi ke tempat aman. Di antaranya adalah Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, yang mengungsi ke posko pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.

Syafrudin menjelaskan, di posko-posko pengungsian juga akan diatur mengenai pengelompokkan orang-orang yang rentan. Di antaranya anak-anak, balita, lansia dan ibu hamil serta penyandang disabilitas dan orang sakit.

Menurutnya, posko-posko pengungsian yang disiapkan juga harus disemprot desinfektan sebelum digunakan warga pengungsi.

“Jadi, memang bagaimana bencana alam terjadi pada saat pandemi itu perlu effort khusus ya. Bagaimana evakuasi yang sesuai protokol kesehatan. Ini memang diperlukan langkah-langkah untuk menambah tempat pengungsian. Teman-teman di Kabupaten Magelang terkait dengan ancaman Merapi, sudah memetakan tempat-tempat evakuasi yang tadinya lima sekarang bisa lebih dari lima karena untuk menjaga physical distancing,” kata Syafrudin, kemarin.

Lebih lanjut Syafrudin menjelaskan, BPBD Jateng juga telah membagikan masker-masker yang nantinya bisa digunakan warga di tempat pengungsian. Selain menjaga jarak, warga selama di tempat pengungsian wajib selalu memakai masker.

Diketahui, Gunung Merapi telah dinaikkan statusnya dari waspada level dua menjadi siaga level tiga. Masyarakat dalam radius antara 3-5 kilometer dari puncak Merapi diminta waspada dan bersiap mengungsi jika sudah ada tanda-tanda erupsi. (Bud)