Dinkes Jateng Belum Terima Hasil PCR Pengungsi Merapi

Posko pengungsian di Kabupaten Magelang
Sejumlah warga mulai menempati posko pengungsian di Kabupaten Magelang, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengaku belum mendapat laporan, dari hasil tes usap yang dilakukan terhadap pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang. Sebelumnya sempat dilakukan Rapid Test, dan hasilnya diketahui ada beberapa reaktif sehingga ditindaklanjuti dengan tes usap.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya sampai saat ini, belum menerima hasil laporan dari tes usap yang dilakukan terhadap para pengungsi di Kabupaten Magelang. Karena, laporan sementara ada warga pengungsi usai menjalani Rapid Test dinyatakan reaktif.

Yulianto menjelaskan, Rapid Test merupakan kebijakan standar yang diterapkan kepada ratusan pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang. Terutama kepada semua kelompok rentan yang meliputi lansia, ibu hamil risiko tinggi dan penderita penyakit tidak menular.

Menurutnya, apabila hasil tes usap menyatakan positif terinfeksi COVID-19 maka akan dirawat di rumah sakit rujukan.

“Jadi semua yang reaktif, kita lakukan PCR untuk memastikan apakah dia sedang aktif terinfeksi atau enggak. Karena Rapid Test ini kan untuk mengukur antibodi. Jadi, ada banyak kemungkinan tidak terinfeksi atau sudah pernah terinfeksi virus lain yang bisa menimbulkan reaktif,” kata Yulianto, Senin (9/11).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga telah melakukan sejumlah antisipasi berkaitan dengan penyiapan tempat karantina atau isolasi. Terutama, terhadap pengungsi yang memang positif terinfeksi COVID-19.

“Dinas Kesehatan di sana sudah menyiapkan tempat, dan akan dirujuk ke RSUD Merah Putih. Sudah ada 33-40 tempat tidur yang disiapkan,” pungkasnya. (Bud)