Inovasi Tim Mahasiswa UI: LUSSI, Batu Bata Ramah Lingkungan dari Lumpur Lapindo

Pawestri Cendani, Jilan Althaya Lubis, Luqmanul Irfan, dan Muhammad
Dari kiri ke kanan: Pawestri Cendani, Jilan Althaya Lubis, Luqmanul Irfan, dan Muhammad. (Photo: Dok Pribadi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Empat Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), membuat lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur menjadi Batu Bata Ramah Lingkungan. Mereka yang terdiri dari 4 orang ini merupakan mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UI angkatan 2017. Yakni, Pawestri Cendani, Muhammad, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya.

Gagasan inovatif ini diberi nama LUSSI akronim dari Lapindo Mud for Super Sustainable Brick. Kreasi LUSSI, berhasil meraih juara 2nd Runner Up Asia pada ajang The 2nd Trail by VINCI Construction.

Bahan dari lumpur Lapindo tersebut tengah diteliti sebagai alternatif pengganti batu bata tanah liat. Formula yang dikreasikan oleh tim ini sangat mendukung keberlangsungan lingkungan hidup. Berdasarkan data yang kami terima dari lapangan, setidaknya terdapat 35.770.000 m3 lumpur Lapindo di Sidoarjo. Proses pembuatan batu bata LUSSI menggunakan substitusi bahan lumpur Lapindo yang dicampur dengan limbah kertas.

Batu bata LUSSI juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi bencana lumpur lapindo, dapat mengurangi kerusakan lingkungan, serta menekan produksi limbah kertas di Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan batu bata untuk proses pembangunan tetap dapat terpenuhi tanpa harus merusak lingkungan.

Selengkapnya, untuk mengetahui proses inovasi LUSSI dan keunikan batu bata ramah lingkungan itu, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan salah satu anggota tim kreator LUSSI, Pawestri Cendani. (her)

Berikut podcast wawancaranya: