Kwarda Jateng Ingatkan Pembina Pramuka Lakukan Orientasi Wilayah Sebelum Berkegiatan di Alam Terbuka

Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Sleman, Sabtu (22/2/2020). (Foto: Dok. Tim Relawan Drone-Komunitas Drone Jogja)

Semarang, Idola 92,6 FM – Kegiatan kepramukaan tidak hanya berada di sekitar lingkungan sekolah, tetapi juga di alam terbuka. Misalnya perkemahan di alam terbuka, ataupun kegiatan mencari jejak.

Supporting Bidang Teknik Kepramukaan Kwarda Jateng Muhammad Isnaeni Musyafak mengatakan kegiatan Pramuka memang ada banyak macam, dan rerata pengenalan terhadap lingkungan sekitar. Terutama, untuk tingkatan Pramuka Penggalang setara siswa SMP.

Isnaeni menjelaskan, dalam setiap kegiatan kepramukaan yang dilakukan di ruang ruangan atau alam terbuka harus mengikuti prosedur baku. Salah satunya, maksimal 30 siswa harus mendapat pengawasan dari satu pembina sekolah.

Menurutnya, jika setiap prosedur standar sudah dijalankan dan dipatuhi akan meminimalkan terjadinya risiko kecelakaan.

“Yang jelas, itu pembina harus melaihat manajemen risikonya. Apa yang dilakukan adik-adik otomatis, melihat situasi yang ada pada saat itu. Pembina harus melakukan orientasi medan lebih dulu. Jadi, apa yang dilakukan adik-adik itu kira-kira mampu atau tidak. Terus, yang dilihat risikonya. Namanya juga Pramuka, harus merencanakan. Sehingga, otomatis harus melaksanakan sampai dengan evaluasi. Bahkan, kondisi sekarang yang masuk musim hujan harus banyak-banyak antisipasi. Terutama, untuk tidak bermain di daerah aliran sungai,” kata Isnaeni, Selasa (25/2).

Lebih lanjut Isnaeni menjelaskan, setiap pembina Pramuka atau gugus depan yang akan melaksanakan kegiatan di luar sekolah dan melibatkan banyak peserta harus memberikan informasi kepada kwartir cabang (kwarcab) setempat. Termasuk, berkomunikasi dengan pihak keamanan dari koramil dan polsek terdekat serta masyarakat di lokasi acara.

“Kejadian di Turi Sleman, menjadi pelajaran bagi semua untuk terus berhati-hati ketika membuat perencanaan kegiatan. Oleh karena itu, kami mengimbau setiap gugus depan di Jawa Tengah untuk tidak terlalu banyak mengadakan kegiatan di alam terbuka pada saat musim hujan sekarang ini. Terlebih lagi, jika berkegiatan di sekitar wilayah sungai,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaBelajar dari Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman
Artikel selanjutnyaPolda Jateng Catat Laporan Penipuan CPNS di 9 Polres