Lewat Mural, BI Jateng Kampanyekan QRIS ke Masyarakat

Mural Pekan QRIS Nasional
Peserta lukis mural Pekan QRIS Nasional menjadikan tembok belakang Kantor Perwakilan BI Jateng sebagai kanvasnya, Sabtu (14/3).

Semarang, Idola 92,6 FM – Upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk beralih ke pembayaran nontunai, terus dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah. Satu di antaranya, lewat mural yang dilukis di tembok halaman kantor BI Jateng.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Soekowardojo mengatakan tembok sepanjang kurang lebih 180 meter di bagian belakang kantor atau di Jalan Kusumawardhani itu, dihiasi dengan lukisan mural bertema QRIS. Hal ini memang berkaitan dengan Pekan QRIS Nasional, dan memerluas serta meningkatkan penggunaan QRIS di kalangan masyarakat.

Soekowardojo menjelaskan, upaya lewat seni lukis mural ini diharapkan bisa memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang cara transaksi nontunai. Karena, perkembangan teknologi juga menyasar pada transaksi keuangan di masyarakat.

Oleh karena itu, dengan adanya lukisan mural bertemakan QRIS akan semakin mengena kepada masyarakat luas.

“Mengkampanyekan QRIS sebenarnya, kepada masyarakat luas. Kita melihat kesempatannya di lingkungan kantor Bank Indonesia ini, dan membuat semacam wisata lokal begitu. Dengan cara, memberikan gambar atau mural di tembok halaman kantor Bank Indonesia. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Ikatan Mural Semarang menyuguhkan gambar yang menarik. Tujuannya, agar bisa menjadi spot menarik buat berfoto,” kata Soekowardojo di sela puncak Pekan QRIS Nasional di kantornya, Sabtu (14/3).

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, QRIS sangat bermanfaat dan aman digunakan sebagai layanan bertransaksi bagi pedagang maupun konsumen. Bahkan, membuat transaksi lebih mudah dan cepat.

“Karena pedagang cukup memasang stiker QR code, dan nanti tinggal dipindai konsumen yang mau bayar. Cukup lewat HP menggunakan aplikasi layanan tertentu,” jelasnya.

Sementara itu, jumlah peserta mural QRIS yang berpartisipasi tercatat ada sekira 60 lebih. Jumlah ini lebih banyak dari target yang ditetapkan, yakni hanya 44 peserta saja. (Bud)