Menteri PUPR Minta Seluruh Rumah Pompa di Semarang Maksimal Atasi Banjir

Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR.
Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kota Semarang memiliki sejumlah rumah pompa, yang difungsikan untuk mengatasi banjir. Namun, beberapa pompa yang ada di sumur pompa belum bekerja optimal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di sela pemantauan wilayah terdampak banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan pada Minggu (12/1) kemarin mengatakan Kota Semarang sudah memiliki banyak rumah pompa, yang fungsinya untuk mengatasi dan mengendalikan banjir tidak sampai masuk ke permukiman warga. Namun, dari hasil peninjauan ke rumah pompa Sringin Semarang masih ada pompa yang belum bekerja secara maksimal.

Basuki menjelaskan, dari lima pompa yang tersedia baru dua bisa aktif bekerja. Namun, dari dua pompa yang aktif itu hanya satu pompa bisa bekerja sesuai kapasitas. Yakni, sebesar dua ribu liter per detik.

Menurutnya, rumah pompa Sringin ini direncanakan ada lima pompa dengan kapasitas per pompa dua ribu liter per detik. Namun dirinya yakin, jika rumah pompa Sringin akan maksimal bekerja pada akhir Januari 2020 mendatang.

Paling lambat saya minta akhir Januari, karena Februari akan lebih tinggi (curah hujannya). Kita ikuti terus prediksinya (dari BMKG). Kalau Semarang kan ada tiga polder sekarang, untuk mengatasi banjir di tiga wilayah. Wilayah barat, tengah dan timur,” kata Basuki.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan, rumah pompa Sringin memiliki peranan cukup penting dalam mengatasi banjir dan rob di sekitar Terboyo dan jalur pantura timur Semarang dan Demak. Rumah pompa Sringin memiliki lima pompa, dan mampu mengoptimalkan Sistem Polder Kali Sringin untuk pengendalian banjir di Semarang bagian timur.

“Sistem Polder Kali Sringin dirancang dapat menyedot air hingga 10 meter kubik per detik, atau 10 ribu liter per detik dengan lima pompa berkapasitas dua ribu liter per detik. Pompa-pompa itu akan memompa air ke laut,” jelasnya.

Sementara itu, untuk mengatasi dan menahan limpasan banjir rob di wilayah Genuk dan Kaligawe dibangun tanggul sepanjang 2,17 kilometer. Yakni berada di belakang kampus Unissula, melingkar kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin. (Bud)