Pemprov Jateng Pastikan Mahasiswa Luar Propinsi Yang Tidak Mudik Tercukupi Kebutuhannya

Bantuan makanan untuk mahasiswa luar Jateng
Pemprov Jateng mengirimkan bantuan bahan makanan ke sejumlah asrama mahasiswa luar Jateng yang ada di Kota Semarang, Kamis (16/4).

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah asrama mahasiswa luar Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang, sampai saat ini masih ditempati penghuninya. Kebanyakan tidak mudik ke kampung halaman, dengan alasan mematuhi imbauan dari pemerintah. Oleh karena itu, Pemprov Jateng akan memastikan seluruh kebutuhan dasar mahasiswa tersebut bisa terpenuhi dengan baik.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya ingin memastikan, di setiap asrama mahasiswa luar Jateng yang ada di Kota Semarang ataupun di kabupaten/kota lainnya tersedia dapur umum. Nantinya, kebutuhan dasar akan dipenuhi dari pemprov ataupun pemkab/pemkot setempat.

Ganjar menjelaskan, dirinya ingin memastikan mahasiswa yang tidak mudik dan tetap tinggal di asrama tidak kesulitan soal makan sehari-hari. Bahkan, mahasiswa itu bisa mengolah sendiri bahan makan yang diberikan pemprov.

“Terima kasih sudah membulatkan tekad, berkeinginan tidak pulang. Ini kawan-kawan dari Kalimantan Barat, ada dari Lampung, Ambon, Papua dan Makassar sama Aceh. Mereka sepakat tidak pulang kampung, dan Insya Allah kita bantu agar keluarganya tidak khawatir,” kata Ganjar, Kamis (16/4).

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, kebutuhan dasar segera dikirim pemprov ke sejumlah asrama mahasiswa. Mulai dari beras, minyak goreng, telur, mi instan, buah-buahan dan multivitamin serta makanan siap saji serta masker dan hand sanitizer.

Salah satu pengurus di asrama Papua, Ernest Rumadas mengaku senang mendapat perhatian dari Pemprov Jateng.

Menurutnya, wabah virus Korona memang sangat berdampak bagi mahasiswa Papua yang sedang merantau jauh dari kampung halaman.

“Kami berterima kasih luar biasa kepada Pemda Jawa Tengah. Sebenarnya kami juga sudah minta bantuan dari pemda Papua, tapi belum ada kabar. Dari Pemda Jawa Tengah sudah luar biasa, tidak sampai satu jam bantuan yang dijanjikan sudah datang banyak sekali,” ucap Ernest.

Ernest menyebutkan, saat ini ada 20 mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di Kota Semarang. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemkab Boyolali Sulap Rusunawa Jadi Rumah Sakit Darurat COVID-19
Artikel selanjutnyaMenelaah Perppu tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19