Pemprov Jateng Terima Bantuan 50 Ribu PCR

Ganjar Pranowo dan Kadinkes Yulianto Prabowo
Gubernur Ganjar Pranowo berkoordinasi dengan Kadinkes Yulianto Prabowo dan direktur rumah sakit di Jateng terkait pembagian reagen PCR kit.

Semarang, Idola 92,6 FM – Alat yang selama ini dibutuhkan Jawa Tengah untuk pengecekan sampel dari pasien terinfeksi virus Korona, akhirnya dikirim pemerintah pusat. Ada 50 ribu alat polymare chain reaction (PCR) yang diterima Pemprov Jateng, dan langsung diserahkan ke sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan selama ini, PCR kit atau reagen, merupakan barang yang sangat dibutuhkan untuk bisa mengetahui pasien terpapar virus Korona atau tidak. Karena, PCR juga dibutuhkan di banyak negara tidak hanya Indonesia.

Ganjar menjelaskan, 50 ribu reagen itu dibagikan ke enam laboratorium yang sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Di antaranya adalah laboratorium di RSUP dr Kariadi Semarang, RS Nasional Diponegoro di Undip dan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga.

Menurutnya, dengan kecukupan alat reagen dan tenaganya akan semakin cepat penanganan pasien COVID-19.

“Karena negara mengimpor cukup banyak, dan ini kebutuhan yang memang dari lab itu utama. Jadi, primernya ini utama dan selama ini nyarinya sulit. Kita menyampaikan terima kasih, dan pusat bergerak cepat agar kita bisa mendapatkan reagen ini. Sehingga, proses PCR bisa dilakukan dengan cepat. Langsung kita distribusikan kepada beberapa rumah sakit, yakni ke RS UNS Solo, RSUP dr Kariadi Semarang, RS di Undip dan di Salatiga serta Moewardi Solo,” kata Ganjar, Senin (27/4).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kecepatan pengecekan dengan reagen ini akan mampu memengaruhi tindakan kepada pasien yang masih dalam status pengawasan (PDP). Sehingga, tidak ada lagi PDP yang sampai meninggal dunia tetapi belum diketahui hasilnya.

“Kalau hasilnya cepat diketahui, maka yang dirawat itu akan bisa cepat diberikan treatment. Sedangkan mereka yang negatif, bisa segera dipulangkan dan tidak terlalu lama menunggu dengan was-was,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaDinkes Jateng Catat Ada 36 Peserta Ijtima Gowa Positif COVID-19
Artikel selanjutnyaBagaimana Menyongsong “Kenormalan Baru” di Dunia Pendidikan dan Merumuskan Ulang Model Pembelajaran Jarak Jauh di Sekolah?