Bagaimana Menguatkan Daya Juang dan Kebersamaan untuk Mengatasi Pandemi?

Ilustrasi
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama satu setengah tahun lebih, kian berdampak kompleks baik bagi masyarakat maupun fasilitas kesehatanrumah. Salah satu persoalan yang masih kita hadapi dalam upaya penanganan pasien Covid-19 adalah pasokan oksigen.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah daerah menghadapi persoalan oksigen. Puluhan rumah sakit di sebagian wilayah Indonesia mengalami kekurangan pasokan oksigen. Mulai dari Sulawesi, Kupang NTT, Papua Barat hingga Papua sangat membutuhkan oksigen medis seiring kegawatan pasien Covid-19.

Melihat persoalan di tengah Pandemi ini, sejumlah pihak pun tergerak. Baik hal Mulai dari gerakan kerelawanan yang diinisiasi perseorangan hingga gerakan berbasis kampus yang digalang kaum akademisi. Dari kalangan akademisi, salah satunya dilakukan para guru besar Universitas Airlangga Surabaya. Mereka yang terdiri dari 56 guru besar membuat Gerakan Aksi Bersama Serentak (Gebrak) Tanggulangi Covid-19.

Mereka menilai, percepatan penanganan Pandemi mensyaratkan daya juang dan kebersamaan luar biasa. Mereka pun merekomendasikan sejumlah hal. Di antaranya, pentingnya mengutamakan penanganan pandemi di tingkat masyarakat atau komunitas agar tekanan atau beban fasilitas kesehatan berangsur melandai.

Lantas, bagaimana menguatkan daya juang dan kebersamaan untuk mengatasi Pandemi? Di sisi lain, kenapa persoalan oksigen hingga kini masih belum teratasi? Apa langkah bersama yang bisa dilakukan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: Prof. Budi Santoso (Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya); Dr. Tri Yunis Miko Wahyono (Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)); dan dr. Siti Nadia Tarmizi (Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya: