BMKG Sebut Banyak Sesar Aktif di Jateng Belum Teridentifikasi

Setyoajie Prayoedhie
Setyoajie Prayoedhie, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara.

Semarang, Idola 92,6 FM – BMKG mencatat, terjadi 22 kejadian gempa di Jawa Tengah sepanjang Januari 2021. Tiga gempa di antaranya, berkekuatan sedang dan bisa dirasakan masyarakat.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan dari 22 kejadian gempa yang terjadi di Jateng sepanjang Januari 2021 itu, yang terbesar terjadi di wilayah Banyumas pada 14 Januari kemarin. Kekuatan gempanya sekira 5 Magnitudo.

Menurutnya, gempa itu diakibatkan pergerakan pada sesar aktif Ajibarang.

Ajie menjelaskan, sebenarnya wilayah Jateng masuk kategori rawan bencana gempa. Dari banyaknya sesar aktif di Jateng, baru ada tujuh yang sudah teridentifikasi. Di antaranya sesar Kendeng, Ungaran dan Muria.

“Banyak sesar aktif di Jawa Tengah yang harus diidentifikasi, sehingga dengan mengetahui lokasi sesar aktif tersebut pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah antisipasi. Khususnya, dalam pengembangan pembangunan dalam rangka pengurangan risiko bencana,” kata Ajie, Rabu (27/1).

Lebih lanjut Ajie meminta masyarakat tidak perlu khawatir, sebab BMKG sudah memasang Warning Receiver System (WRS) untuk mendeteksi terjadinya gempa. Total ada 16 lokasi yang sudah dipasang WRS, sehingga bisa memberikan informasi ketika terjadi gempa.

“Yang perlu kita lakukan saat ini meningkatkan kewaspadaan, dan mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi gempa. Karena, belum ada alat yang memprediksi akan terjadinya gempa,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaOrang Yang Divaksin Harus Tetap Patuh 3M
Artikel selanjutnyaBNN Jateng Kembangkan Kasus Jaringan Pengedar Sabu Solo