Dinkes Jateng Giatkan Seluruh RS Tambah Tempat Isolasi

Tenda darurat di depan RSUD Tugurejo
Tenda darurat didirikan di depan RSUD Tugurejo Semarang untuk menampung pasien COVID-19.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah sudah menginstruksikan kepada seluruh rumah sakit, agar menambah jumlah kapasitas tempat isolasi untuk menangani peningkatan pasien yang terpapar COVID-19. Bahkan, RSUD Tugurejo mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan saat ini terdapat 13 daerah masuk zona merah, karena adanya peningkatan kasus aktif COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernuran, belum lama ini.

Yulianto menjelaskan, salah satu upaya atau langkah yang harus segera diambil adalah penambahan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Apalagi, saat ini bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit telah mengalami peningkatan.

“Tetapi harapan kami tetap prinsip-prinsip perawatan isolasi itu harus menjadi perhatian ya. Jadi harus kita setting memenuhi syarat untuk tempat isolasi. Kabupaten/kota sudah kita surati semua. Minimal menambah 30 persen dari kapasitas,” kata Yulianto.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, ada beberapa rumah sakit di Jateng yang mendirikan tenda untuk menampung pasien COVID-19 karena keterbatasan ruang ICU. Salah satunya adalah RSUD Tugurejo Semarang, yang mendirikan tenda untuk pasien dengan gejala ringan dan penyakit penyerta.

Menurut Ganjar, kondisi di RSUD Tugurejo Semarang merupakan gambaran tentang kondisi COVID-19 saat ini di Jateng.

“Isolasi tambah terus. Sudah banyak yang 100 persen ya kita tambah. Kalau itu sudah kepepet semuanya, ya sudah rumah sakit darurat. Maka tiang hari temen-temen dari Dinkes provinsi koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota sampai dengan rumah sakit sudah nambah berapa. Maka ini ya cara-cara kita sampaikan dalam psosisi hari ini,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar kembali mengingatkan dan meminta masyarakat, agar bisa mendukung upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan. (Bud)