Pemkab Blora Atasi Masalah Oksigen Dengan Cara Sendiri

Posko PPKM Mikro Cepu
Gubernur Ganjar Pranowo melihat kerja petugas di Posko PPKM Mikro di Kecamatan Cepu, kemarin.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkab Blora untuk mengatasi kendala ketersediaan oksigen di RSUD Soetijono, langsung berinisiatif mengambil pasokan gas ke Samator Gresik. Saat ini, Blora mendapatkan pengiriman 2,5 metrik ton oksigen dari Samator Gresik.

Bupati Arief Rokhman mengatakan pada awal terjadi penambahan kasus aktif COVID-19, dirinya berupaya bertindak cepat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Bahkan, saat ketersediaan oksigen di rumah sakit menipis dirinya langsung menghubungi pemasok oksigen di wilayah Gresik. Pernyataan itu dikatakannya saat mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo melihat kegiatan Posko PPKM Mikro di Kelurahan Cepu, kemarin.

Arief menjelaskan, langkah cepat harus dilakukan untuk optimalisasi penanganan pasien terpapar COVID-19 yang membutuhkan bantuan oksigen.

Menurut Arief, langkah lainnya adalah penambahan tempat isolasi terpusat yang tersebar di wilayah Blora. Saat ini sudah ada empat titik isolasi terpusat, dan salah satunya adalah Hotel Mega Bintang dengan kapasitas 100 kamar baru terisi 30 pasien COVID-19 dengan gejala ringan.

“Kendala hari ini rata-rata keluhannya sama soal oksigen ya. Kita sudah ambil langkah-langkah koordinasi sesuai saran pak gubernur. Karena dekat dengan Gresik dan Bojonegoro, kita jemput bola ngambil sendiri di Samator Gresik sama yang di sini (Bojonegoro),” kata bupati.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, Pemkab Blora mampu berkomunikasi dan bertindak dengan cepat sebelum persoalan semakin meluas. Yakni, mengupayakan jalan lain dalam hal pemenuhan kebutuhan akan oksigen di rumah sakit.

Menurut Ganjar, Pemkab Blora bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya untuk bisa tanggap dan cepat merespon persoalan di daerahnya.

“Kemarin ada problem oksigen, pak bupati langsung telepon Gresik. Menggunakan channel sendiri. Ini berinisiatif. Nah sekarang mulai merah zonanya, antisipasinya cepat di rumah sakit. Bahkan sudah disiapkan tenda. Dari seluruh zona merah ini (Blora) yang terakhir yang saya datangi. Mudah-mudahan enggak nambah lagi,” ucap Ganjar.

Namun demikian, Ganjar tetap meminta masyarakat Blora pada khususnya dan masyarakat Jateng umumnya untuk menggerakkan saling mengingatkan dengan tetangga sekitar. Yakni, mengingatkan selalu patuh terhadap protokol kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19. (Bud)