Dinkop Jateng Sebut Ada Penambahan Pelaku UKM Karena Dampak PHK

Kipas hiasan produk UMKM
Pelaku UMKM sedang memproduksi kipas hiasan yang akan dipamerkan di Mal Paragon.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah memastikan, jumlah pelaku UKM bertambah karena dampak pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 kemarin. Namun, penambahan itu belum bisa tercatat secara resmi di 35 kabupaten/kota se-Jateng.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 kemarin, membuat sektor ekonomi terdampak dan beberapa aktivitas ekonomi masyarakat terhenti. Pernyataan itu dikatakan belum lama ini, terkait kondisi pelaku UMKM di Jateng menghadapi pandemi.

Menurut Ema, beberapa perusahaan di Jateng yang tidak mampu bertahan karena dampak pandemi menyesuaikan dengan melakukan pengurangan jumlah pegawai. Sehingga, perusahaan memutus hubungan kerja atau PHK kepada beberapa karyawan.

Ema menjelaskan, dari beberapa pegawai perusahaan yang di-PHK itu kemudian banting stir berjualan atau beralih menjadi pelaku UMKM. Tidak hanya memanfaatkan penjualan secara online, tetapi juga berjualan di pinggir jalan.

“Saya pikir sih bertambah. Ya karena yang di-PHK kemarin banyak, jadi beralih jadi UKM dadakan. Tapi kami belum ada surveinya. Meskipun PHK tidak banyak, tapi yang buka usaha UKM dengan mobil di pinggir jalan cukup banyak,” kata Ema.

Ema lebih lanjut menjelaskan, dalam upaya memberdayakan pelaku UMKM selama masa pandemi ini pihaknya menggelar UKM Virtual Expo. Tujuannya, untuk meningkatkan penjualan para pelaku UMKM di tengah masa pandemi COVID-19.

“Jadi, mereka ini yang jualan produk-produk makanan-minuman ataupun kerajinan tangan selama masa pandemi. Sehingga, bisa menggerakkan perekonomian di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)