Hari Pertama PTM Masih Berjalan Lancar

PTM Hari Pertama
Gubernur Ganjar Pranowo melihat siswa berbaris antre sebelum dilakukan pemeriksaan suhu tubuh di SMPN 13 Semarang, Senin 30/8).

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah melakukan monitoring terhadap sejumlah sekolah di Kota Semarang yang melakukan pembelajaran tatap muka, Senin (30/8). Sejauh dari hasil monitoring di sejumlah sekolah, masih dalam kategori lancar dan telah mematuhi serta memenuhi protokol kesehatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Suyanta mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah monitoring ke sejumlah sekolah, yang menggelar pembelajaran tatap muka di Kota Semarang. Salah satunya di SMAN 3 Semarang, langsung dilakukan pemeriksaan dan pengawasan di lapangan.

Suyanta menjelaskan, ada beberapa hal yang mesti ditindaklanjuti dari pihak sekolah berkaitan dengan hasil monitoring pada hari pertama pembelajaran tatap muka. Misalnya skrining bagi para siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, agar semua tetap aman dan tidak terjadi potensi penularan COVID-19 di pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Menururnya, dari 35 kabupaten/kota se-Jateng tidak semuanya serentak menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah. Baik untuk daerah level 3 maupun level 2, dan dilakukan secara bertahap serta tidak terburu-buru.

“Fungsinya monitoring ini untukk memberi masukan-masukan mana kala ada kekurangan-kekurangannya. Tapi kita arahkan, supaya tidak kapasitas kelasnya itu dimaksimalkan 50 persen, tapi kalau bisa hanya 30 persen saja per kelasnya. Yang kedua tentang ruang-ruang kelas itu, harus dibuka semuanya,” kata Suyanta.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo juga melakukan pemeriksaan ke sejumlah sekolah, yang melakukan pembelajaran tatap muka di Kota Semarang. Salah satu sekolah yang dituju adalah SMPN 13 di Sampangan, dan cukup banyak siswa berkerumun sebelum masuk ke halaman sekolah.

Menurut Ganjar, pihak sekolah harus bisa secepatnya membenahi sistem siswa sebelum masuk ke lingkungan pendidikan. Terutama, soal penambahan tempat cuci tangan.

“Kita melihat evaluasi pertamanya, anak-anak mesti dicek sejak dari awal. Sejak dari awal itu, siapa yang nganter. Ini penting, kenapa? Saran saya yang nganter itu adalah orang tuanya, kalau orang tuanya, kita bisa menjamin mereka bahwa dirinya itu sehat,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta pihak sekolah, agar memastikan betul pelaksanaan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah tidak boleh abai terkait hal itu, karena menyangkut keselamatan siswa. (Bud)