SMA 3 Semarang Siap Jika Harus Kembali PJJ

Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan PTM di salah satu sekolah di Kota Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – SMAN 3 Semarang siap menggelar pembelajaran jarak jauh, jika memang ketentuan mengharuskan kembali sekolah daring guna mencegah penularan COVID-19 varian omicron. Terlebih lagi, ada satu siswanya yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kepala SMAN 3 Semarang Yuwana mengatakan dalam satu pekan terakhir ini, kasus penularan COVID-19 varian omicron mengalami kenaikan. Bahkan, salah satu siswanya terkonfirmasi positif COVID-19. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di sekolah, Jumat (4/2).

Yuwana menjelaskan, saat ini sistem pembelajaran di SMAN 3 Semarang masih dalam pembatasan tidak 100 persen masuk. Yakni untuk kelas X dan XI diberlakukan masuk ganjil genap, sedangkan kelas XII masuk 100 persen.

Menurutnya, berkaitan dengan kebijakan Pemkot Semarang yang kembali memberlakukan PJJ karena adanya kenaikan kasus COVID-19 itu pihaknya siap mendukung.

“Kita sudah terbiasa siap, begitu ada instruksi sehari sebelumnya diinstruksikan maka kita siap. Kalau memang instruksinya harus 50 persen, kita siap 50 persen. Bahkan kalau kita pengen PJJ, kalau instruksinya seperti itu kita siap PJJ. Jadi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Keselamatan anak, keselamatan guru dan keselamatan orang tua perlu kita jaga terus,” kata Yuwana.

Sementara Kepala SD Islam Primadana Semarang Musino menambahkan, selama ini pihaknya tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan. Tidak hanya diwajibkan kepada siswa saja, tetapi juga semua guru dan tenaga pengajar lainnya.

Menurut Musino, terkait kebijakan Pemkot Semarang yang kembali menerapkan PJJ mulai pekan depan itu pihaknya siap menjalankan.

“Tentu kami mengikuti regulasi tersebut, karena pertimbangannya tidak hanya sekolah kami tapi mesti pertimbangan sekolah secara keseluruhan di Kota Semarang. Jadi kami mengikuti itu, dan tentu antara pendidikan dengan pendidikan sama-sama pentingnya,” kata Musino.

Lebih lanjut Musino menjelaskan, saat ini seluruh siswanya sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis lengkap. Bahkan, para guru dan tenaga pengajar lainnya juga telah menjalani vaksin booster. (Bud)

Artikel sebelumnyaDisdik Jateng Serahkan Aturan PTM ke Daerah Setempat
Artikel selanjutnyaBagaimana Indonesia Mencegah “Brain Drain” Sekaligus Menjadi Daya Tarik bagi Talenta-talenta Hebat?