Investor Asal Turki Berminat ke Jateng

Turki

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah investor asal Turki menyatakan minatnya, untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Perusahaan-perusahaan di Turki menyebut, jika iklim berinvestasi di Jateng cukup kondusif.

Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengatakan wilayah Jateng merupakan salah satu provinsi di Indonesia, yang paling banyak dilirik investor asal Turki. Pernyataan itu dikatakannya usai bertemu Gubernur Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, baru-baru ini.

Menurutnya, investor asal Turki menganggap Jateng provinsi yang potensial untuk menanamkan modalnya.

Iqbal menjelaskan, beberapa pengusaha di Turki sudah menghubunginya untuk bisa datang dan berinvestasi di Jateng. Beberapa pengusaha tertarik untuk berinvestasi di bidang pengolahan pangan, teknologi pascapanen maupun transportasi listrik khususnya transportasi umum.

Lalu Muhammad Iqbal
Lalu Muhammad Iqbal, Dubes Indonesia untuk Turki.

“Jadi kita pengen kontribusi untuk melakukan sesuatu buat Jawa Tengah, dan kita lihat bahwa Jawa Tengah salah satu provinsi yang paling potensial untuk bekerja sama dengan Turki. Dan banyak perusahaan di Turki yang sebetulnya berminat sekali, untuk investasi dan juga melakukan usaha di Jawa Tengah. Tadi kita diskusi dengan pak gubernur mengenai kerja sama pengolahan pascapangan. Tadi teknologi pascapanen di Jawa Tengah, di mana Turki cukup maju di dalam teknologi itu. Dan banyak minat untuk melakukan investasi di sini,” kata Iqbal.

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, selama ini kerajinan tangan atau produk UMKM asal Jateng juga cukup diminati dan memiliki pasar di Turki. Sehingga, warga Turki tidak terlalu asing dengan Jateng dan pengusahanya siap bekerja sama dengan Pemprov Jateng.

“Kami nanti akan bantu para investor Turki untuk datang ke Jawa Tengah,” jelasnya.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya juga sedang menggiatkan komunikasi dengan para duta besar Indonesia di sejumlah negara untuk membantu Jateng membuka pasar investasi. Tujuannya, agar potensi yang ada di Jateng bisa dikembangkan. (Bud)