Kebanyakan Siswa Senang PTM Karena Ketemu Teman

SMPN 13 Semarang
Sejumlah siswa SMPN 13 Semarang dengan tertib memasuki ruang kelas, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah siswa mengaku senang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka, setelah lebih dari setahun tidak sekolah offline. Kebanyakan mengaku senang, bisa kembali bertemu dengan teman-teman di sekolah tidak lagi secara online.

Siswi SMPN 13 Semarang Alvi Layinatul Fauzizah mengatakan dirinya senang bisa kembali bersekolah, setelah sekian lama menunggu momentum tersebut. Hal itu dikatakan saat ditemui di sekolahnya di kawasan Sampangan, kemarin.

Alvi menjelaskan, selama pembelajaran jarak jauh atau daring dirinya cukup sulit menerima pelajaran dari guru. Sedangkan pembelajaran tatap muka, lebih baik karena pelajaran mudah diterima dan dimengerti.

Menurutnya, selama pandemi dirinya belum pernah bertemu dengan teman-teman sekolahnya.

“Ya senang ya sedih sih. Ya enggak tahu, pokoknya senang. Senangnya bisa masuk sekolah kembali. Sedihnya tidak bisa tiduran sambil makan, enggak bisa meet sambil makan. Enak di sini (sekolah), kan bertemu teman-teman” kata Alvi.

Pendapat senada juga dikatakan Gladis, siswi SMPN 13 Semarang. Sejak dirinya diterima masuk SMP, baru kali pertama dirinya menginjakkan sekolah dan masuk ke kelas.

Menurutnya, ia senang bertemu dengan teman-teman barunya.

“Senang bisa ketemu teman-teman. Dengan teman-teman baru sudah akrab. Harapannya, bisa masuk sekolah selamanya,” ucap Gladis.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Suyanta menyatakan, ada 2.539 sekolah di Jateng yang menggelar pembelajaran tatap muka. Mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini, sampai menengah atas.

Menurutnya, sejauh ini sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka sudah mampu memenuhi standar protokol kesehatan.

“Kita perlu bersama-sama mengendalikan COVID-19, seperti pak gubernur sampaikan. Ini kan juga situasi perang, tapi perangnya sekarang beda dengan perang pada penjajahan. Lawannya adalah barang yang enggak nampak tahu-tahu ada yang sakit,” ujar Suyanta.

Lebih lanjut Suyanta menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Tujuannya, agar tidak ada masalah di tengah pelaksanaan pembelajaran tatap muka. (Bud)