Lintas Agama dan Lintas Iman Berdoa Minta Indonesia Bebas Dari Bencana

Tokoh lintas iman menggelar doa bersama
Tokoh agama dan tokoh lintas iman menggelar doa bersama di Gradhika Bhakti Praja, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah memfasilitasi doa bersama yang dilakukan tokoh-tokoh agama dan lintas iman, memohon kepada Tuhan agar Indonesia terbebas dari berbagai macam bencana dan musibah. Tidak hanya dihadiri tokoh agama dan lintas iman, tetapi juga pejabat di lingkungan Pemprov Jateng.

Salah satu tokoh lintas agama perwakilan dari agama Budha, Romo Anggadamma Warto mengatakan bahwa kekuatan doa dari tokoh lintas agama dan lintas iman memberikan penguatan kepada masyarakat menghadapi setiap cobaan. Termasuk cobaan pandemi COVID-19 yang belum usai agar segera tertangani dan musnah dari muka bumi.

Romo Anggadamma menjelaskan, seluruh umat manusia merasakan musibah yang sama dari pandemi COVID-19 dan sama-sama menginginkan pandemi berakhir. Selain itu, mengharapkan bencana alam jangan sampai menimbulkan korban jiwa.

Romo Anggadamma juga berharap, masyarakat Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya menjadi rakyat yang rukun dan tentram saling berangkulan dan saling bergotong royong.

“Harapan kami dari tokoh agama, semoga dengan kekuatan doa bersama dari lintas agama ini agar Negara Kesatuan Republik Indonesia ini terbebas dari bencana alam, musibah dan juga penyakit pandemi yang tidak pernah kunjung usai ini,” kata Romo Anggadamma, kemarin.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, doa bersama yang digelar ini merupakan upaya dan usaha meminta pertolongan kepada Tuhan sang pencipta. Tidak hanya dibebaskan dari bencana alam, tetapi juga pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.

“Tentu ini peringatan kepada manusia. Kita sudah melakukan ikhtiar lahir. Pandemi ini kita berikhtiar, bagaimana kita kelola dengan baik. PPKM dilakukan. Kita saling membantu antar-daerah semua sudah. Apa kemudian ikhtiar yang kita lakukan, kita berdoa,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, doa bersama yang digelar itu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Salah satunya, tamu undangan tidak lebih dari 50 orang yang mengikuti acara itu. (Bud)