PLN Mampu Kelola Dana Haji Terbaik 2020

PLN raih penghargaan sebagai Mitra Investasi Kategori Emiten dengan Scoring Terbaik 2020
PLN meraih penghargaan sebagai Mitra Investasi Kategori Emiten dengan Scoring Terbaik 2020 dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Semarang, Idola 92,6 FM – PLN selama 2020 kemarin, mampu mengelola nilai manfaat dana haji hingga mencapai Rp7,4 triliun. Angka tersebut merupakan nilai manfaat tertinggi yang pernah dicapai, dan menempatkan PLN mampu meraih penghargaan sebagai Mitra Investasi Kategori Emiten dengan Scoring Terbaik 2020 dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengatakan penghargaan yang diterima itu merupakan salah satu bukti, bahwa pihaknya merupakan mitra terpercaya untuk investasi. Sehingga, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama membangun Indonesia.

Sinthya menjelaskan, manfaat tersebut diperoleh dari bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS-BPIH) sekira Rp2,1 triliun. Termasuk, yang berasal dari investasi surat berharga negara dan korporasi.

Menurutnya, keberhasilan PLN meraih penghargaan tersebut dilandasi atas kepercayaan dan keamanan yang ditunjukkan dalam pengelolaan hubungan investasi.

“Hubungan kerja sama dalam bentuk mitra investasi yang dilakukan antara BPKH RI dan PLN, menunjukkan bahwa BPKH RI melihat PLN sebagai tempat yang aman untuk melakukan investasi,” kata Sinthya, kemarin.

Sementara itu Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi memberikan apresiasi kepada seluruh mitra strategis BPKH yang telah mendukung kinerja BPKH pada 2020 kemarin. Pada tahun kemarin, kinerja BPKH mengalami peningkatan dana kelola hingga 15 persen.

Menurutnya, dana kelola di tengah situasi pandemi COVID-19 yang tumbuh 15 persen itu karena tahun ini tidak ada penyelenggaran haji.

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh mitra strategis BPKH, yang telah bekerja sama dengan sangat baik, sehingga membawa BPKH menjadi seperti yang tadi disampaikan pak Anggito,” ucap Yuslam.

Lebih lanjut Yuslam menjelaskan, pihaknya sangat hati-hati dalam melakukan investasi langsung karena risikonya paling tinggi. Sehingga, pihaknya juga sangat selektif dalam memilih mitra. (Bud)